Inilah Puisi Untuk Indonesia Dari Acara Scooterist For Indonesia

Ini dua dari beberapa puisi yang dibacakan saat acara Scooterist For Indonesia, Sabtu (27/4/2019) malam di Gedung Serbaguna, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban. Yang dihadiri lintas komunitas dan lintas kecamatan. Yang dilaksanakan Brotherscoot Independent (BASINDT).

Jangan Uang Merampas Isi Dunia

Tuhan-mu Berganti Uang
Imam-mu Berganti Uang
Saudara-mu Berganti Uang
Walau Sesaat Namun Menyesatkan
Sesaat Yang Merubah Isi Dunia
Tapi Kau Anggap Hal Yang Biasa
Melupakan Adanya Karma

Tidak Ada Lagi Hutang Budi
Tidak Ada Lagi Saudara Sehati
Tidak Ada Lagi Luhurnya Pekerti
Tidak Ada Lagi Hidup Bernilai
Apalagi Visi dan Misi

Hiruk Pikuk Itu Kini Telah Berganti
Serasa Lemah Bagi Yang Kalah
Bangga dan Bahagia Yang Jadi Jawara
Kita Jadi Penonton Yang Setia Saja

Saatnya Kita Bangkit Sebagai Anak Bangsa
Merajut Asa, Bhineka Tunggal Ika
Menguatkan Rasa Demi Bangsa dan Negara
Perbedaan Jalan Bukan Alasan Perpecahan
Namun Jadi Penguat Sesama Anak Bangsa

Dengan Karya Kita Bicara
Dengan Kerja Kita Mengukir Asa
Dengan Rasa Kita Satukan Sesama
Inilah Kita, Inilah Indonesia

Basindt, Bangilan 27 April 2019

Pemilu, Kretek Dan Secangkir Kopi Untuk Negeriku
Oleh: Joyo Juwoto

Hiruk pikuk pemilu tlah usai kawan
Mari menepi kembali
Di meja-meja warung kopi
Kita angkat secangkir kopi persaudaraan
Yang menyatukan kembali kerukunan kita

Pemilu tlah kita lewati bersama kawan
Mari Kita hisap bersama
Harumnya kretek-kretek keguyuban
yang asap tembakau dan cengkehnya
mengingatkan kita akan ke-Indonesiaan

Wahai kawan!
Pemilu bukan untuk berseteru
tapi pemilu adalah pesta kemenangan rakyat
pesta demokrasi kita bersama
pesta dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat

Seharusnya begitu
Walau mungkin,banyak hal yang belum
seperti itu
tapi bukan berarti wajah demokrasi
kita lukis dengan kanvas anarkhi

Wahai kawan!
Pemilu adalah ajang bersatu
wahai politisi, wahai para caleg, wahai semua rakyat
jangan kau kotori pemilu dengan ambisi dan nafsumu
mari rajut kembali semua perbedaan
dalam kebhinekaan yang tunggal ika

Kita minum dari air yang sama
kita menghirup udara nusantara
kita berdiri di bumi persada Indonesia
saatnya kita kembali dalam pangkuan ibu pertiwi
mengeyahkan segala perbedaan

rapikan bendera parpol
lipat kembali bendera ormas
singkirkan bendera ego
dan kita kibarkan bersama merah putih
di seantero bumi Nusantara tercinta.

Bangilan, 27 April 2019

Print Friendly, PDF & Email