Wabup Tuban Blusukan Ke Lokasi Banjir Bandang

TUBAN

WABUP BERBAGI : Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein saat memberikan bantuan uang tunai kepada Runiti, salah satu korban banjir bandang di Desa Guwoterus yang rumahnya porak-poranda.
WABUP BERBAGI : Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein saat memberikan bantuan uang tunai kepada Runiti, salah satu korban banjir bandang di Desa Guwoterus yang rumahnya porak-poranda.

seputartuban.com – Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein, Minggu (28/12/2014) mengunjungi Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban untuk melihat kondisi korban banjir bandang.

Wabup melihat kondisi beberapa rumah yang tidak jauh dari jalan poros Kecamatan Montong-Kecamatan Singgahan. Dalam kesempatan ini juga berbincang dengan pemilik rumah .

Salah satunya Runiti, warga yang rumahnya tinggal tiang karena disapu banjir bandang ini nampak menceritakan peristiwa yang dialaminya. Dengan pakaian seadanya, perempuan ini nampak dengan raut muka sedih banyak bertutur kepada orang nomor 2 di Bumi Ronggolawe ini.

Beberapa saat kemudian nampak Wakil Bupati asal Kecamatan Rengel ini memberikan uang. “Bantuan tadi sifatnya sementara agar dapat digunakan untuk membeli kebutuhan beberapa hari ke depan. Sedangkan bantuan lain yang kami berikan berupa sembako serta empat tangki air bersih,” ungkapnya.

RUMAH LENYAP : Inilah kondisi rumah warga yang dikunjungi Wabup Tuban
RUMAH LENYAP : Inilah kondisi rumah warga yang dikunjungi Wabup Tuban

Atas kejadian ini, Wabub akan melakukan kajian untuk dasar menentukan kebijakan selanjutnya. Apakah air bah ini disebabkan kondisi hutan gundul atau akibat anomali cuaca.

“Permasalan ini bersumber dari faktor alam maka kedepan kami akan melakukan penyadaran pada warga tentang pentingya peranan hutan. Agar kejadian semacam ini tidak terulang ditahun berikutnya,” jelas Wabub.

Kerusakan fisik rumah maupun fasilitas umum lainya di desa ini nampaknya tidak perlu berharap banyak mendapat bantuan dari Pemkab Tuban. Karena menurut Wabup belum dapat memberikan bantuan perbaikan fisik. Karena saat ini dana APBD dari anggaran tak terduga hanya dapat dipakai untuk bantuan sementara.

Kunjungan Wabup ini menimbulkan beragam anggapan di masyarakat. Diantaranya merasa dianak tirikan. Karena banyak yang rumahnya rusak berat, namun hanya 1 orang mendapatkan uang tunai.

Selain itu, kekurangan air bersih diperkirakan sampai beberapa hari kedepan belum mendapat kepastian, apakah akan mendapat bantuan atau tidak. Selain itu kondisi kesehatan warga juga tidak diperhatikan. Buktinya belum ada satupun petugas medis turun ke desa untuk memeriksa. Apalagi terkait kerugian pertanian, juga tidak ada kejelasan tindakan yang akan dilakukan untuk meringankan beban warga. “Walaupun dikunjungi mas, tapi ya gini-gini saja. Hanya kunjung-kunjung saja,” ungkap salah satu warga kecewa.

Banjir bandang di Desa Guwoterus dengan kondisi tidak jauh beda terjadi pada tahun 1978 dan pada tahun 2011 silam. Namun volume air bah ini paling besar melanda pada Sabtu (27/12/2014) yang memporak-porandakan warga 2 dusun yang terbagi dalam 4 kawasan pemukiman. ARIF AHMAD AKBAR

Print Friendly, PDF & Email