Usia Beton Belum Siap, Kendaraan Besar Dilarang Melintas Jembatan Glendeng

seputartuban.com, SOKO – Meski sudah dioperasikan, kendaraan roda 4 atau lebih masih belum diizinkan melintas di jembatan Glendeng, Desa Simo, Kec. Soko, Kabupaten Tuban. Karena beton perbaikan jembatan penghubung Tuban-Bojonegoro berat belum mampu menahan beban kendaraan berlebih.

Camat Soko, Sudarto menyebutkan bahwa jembatan terebut untuk saat ini baru boleh dilalui oleh pejalan kaki, pengedara sepeda angina (onthel) dan sepeda motor.  “Mulai hari ini pengguna kendaraan Roda 2 dan Roda 3 sudah di izinkan lewat. Agar tidak dilalui oleh kendaraan roda 4 atau lebih, kami sudah memasang sebanyak 4 bis beton. Pada sisi utara jembatan serta pada ujung selatan jembatan,” katanya, Selasa (04/01/2022) siang.

Menurut dia, kurang lebih selama 2 minggu kedepan, jembatan tersebut hanya diperbolehkan untuk dilalui oleh kendaraan roda 2 dan 3 dari kedua arah. Rencananya baru akan dibuka untuk umum pada pertengahan bulan mendatang setelah mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Hal itu merupakan keputusan bersama antara Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban, Satuan Lalu litas Polres Tuban, serta Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tuban. Untuk melakukan pengujian dan evaluasi  untuk diakukan uji kelayakan jembatan.

Serta menindaklanjuti surat perintah yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kabupaten Tuban tertanggal 31 desember 2021, dengan Nomor Surat 620/414/414.111/2021. Surat tersebut menjelaskan berkaitan selesainya pembangunan jembatan yang dilaksanakan oleh CV.

Dewi Ratih, dengan nomor kontrak 620/157.1/PPK-BM-APBD/414.111/2021 yang menghabiskan biaya Rp 4,7 miliar dari APBD 2021 telah selesai tertanggal 1 september 2021. Masa usia pengecoranya sudah memasuki usia 28 hari, untuk penggantian bantalan jembatanya juga sudah dilaksanakan pada  Senin (27/12/2021) lalu.

Diketahui, jembatan penghubung Kabupaten Tuban – Bojonegoro sebelumnya diketahui mengalami keretakan tiang penyangga pada sisi bagian utara sejak Februari 2020. Karena bibir sungai bengawan solo mengalami abrasi terus menerus mengakibatkan penyangga jembatan amblas. Karena tidak mampu menopang beban kendaraan melalui jembatan tersebut secara terus menerus, mengakibatkan jembatan ambles semakin parah dan nyaris putus pada November 2020. ARIF AHMAD AKBAR