TUBAN

seputartuban.com – Semakin maraknya club motor cross di Kabupaten Tuban menyisakan persoalan. Karena para penggemar motor trail ini tidak hanya melintas di perbukitan atau hutan, namun juga di jalan raya umum. Permasalahanya selain kebut-kebutan juga terkesan mengabaikan ketentuan lalu lintas.
Banyak diantaranya tidak dilengkapi kelengkapan kendararaan, lampu sein maupun spion dan plat nomor polisi. Lebih dari itu juga menggunakan knalpot brong. Hal ini yang membuat masyarakat mulai resah. “Selain kebut-kebutan juga knalpotnya keras. Tapi kok ya ndak pernah ditindak. Apa kalau ikut cross bebas tilang ya?, ungkap Ahmad (37), warga Kecamatan Parengan, Selasa (10/03/2015).
Sejumlah kawasan perbukitan menjadi ajang penyaluran crosser Tuban. Jalan raya umum juga biasa dijikan jalur melintas. Diantaranya dikawasan jalan raya Kecamatan Semanding, Kecamatan Rengel, Kecamatan Merakurak, Kecamatan Montong, Kecamatan Kerek dan Kecamatan Parengan.
“Jalanya ngebut mas, selain itu juga bersamaan. Kenapa dibiarkan, katanya juga banyak orang-orang besar yang ikut. Kok seperti itu,” tutur Susyanto (25), warga Kecamatan Montong.
Menanggapi hal ini, Kapolres Tuban, AKBP. Guruh Arif Darmawan mengatakan kondisi ini merupakan pelanggaran lalu lintas. Karena seharusnya para crosser memakai lintasan tertentu. “Kendaraan itu, keperuntukkannya tidak dijalan raya, seperti kegiatan yang sudah dilakukan yaitu di daerah hutan dan pegunungan saja,” jelas Kapolres Tuban.
Dia berjanji akan menindak tegas pelanggaran ini. Jangan sampai komunitas trail ini disalah gunakan, siapun yang melanggar akan ditindak. “Untuk anggota club cross akan kita lakukan pembinaan, agar mereka tidak melakukan tindakan melanggar peraturan berlalu lintas dijalan raya,” janji Kapolres. MUHLISHIN
Nyebutinya udah salah… bukan cross mas..tpi trail adventure… trail adventure gak pernah bsa ngebut..karena rasio gir tinggi kalah sama matic bebek…offroader gak kenal touring..dan selalu pakai jersey dan perangkat keselamatan seperti helm (pengendara umum jarang yang taat pakai helm) jalan raya bukan lah jalur atau track,.. kita punya track d kawasan hutan montong,kerek, bangilan,dan kawasan hutan lain d wilayah tuban, kalau ada yang melintas dijalan raya tpi dengan perangkat jersey dan keselamatan itu berarti pulang atau berangkat offroad.. bukan konvoi atau touring… tolong bedakan antara offroader dan crosser… offroader bukan cuman milik orang berduit… bahkan yang kuli bangunan banyak..
maaf dituban yang ada pecinta offroader / adventure / trabas buka club motor crosss (anda salah tafsir)…kita ngetril bukan sok jagoan dijalan raya..kita ngetril di hutan.klo pun itu lewat jalan raya yaa itu sebagian jalur yg kita lewati…mosok ya kita disuruh terbang….seorang offroader tidak pernah ugal2an dijalan raya dan spek kendaraan kita bukan untuk di jalan raya…jd kalaupun lari kalah sama “MIO” klo knalpot brong memang spek kita pake knalpot brong mas…mosok zow onok offroader knalpot standart..gak bisa nanjak broo…klo blom ngerti apa itu offroader coba main di komunitas kami…Rocker (montong-kerek), TET,,…KITA ADALAH OFFROADER BUKAN CROSSER JALANAN…MY LIVE MY ADVENTURE…(LANANG GAK WANI NGETRIL DASTERAN WAE)