Pupuk Langka, Petani Mulai Resah

JENU

seputartuban.com – Sudah hampir 3 bulan, pupuk kebutuhan petani disejumlah kecamatan di Kabupaten Tuban mulai langka. Diantaranya di Kecamatan Jenu, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Bancar, Kecamatan Merakurak dan Kecamatan Bancar. Pasalnya mulai September sampai November 2013 ini stok pupuk disejumlah kios maupun dipasaran mulai menghilang.

Petani Tuban memupuk dengan pupuk kandang
RESAH : Petani jagung di kawasan Kecamatan Jenu sedang memupuk tanamanya dengan pupuk kandang

Jenis pupuk yang langka meliputi, Pupuk Urea, Pupuk Phonska dan pupur cair. Jenis pupuk tersebut merupakan kebutuhan pokok petani. Hal ini menyebabkan para petani resah. Diakibatkan karena sudah masa tanam, bahkan beberapa diantaranya sudah saatnya mulai memupuk tanamanya.

Pupuk Urea, dipergunakan untuk menyuburkan dan menggemburkan tanah. Urea merupakan campuran antara kompos, netrogen, dan carboniksida. Untuk pupuk phonska, biasanya dipergunakan petani untuk menghijaukan daun, menambah nutrisi tumbuhan dan menambah kesuburan. Sedangkan ZA digunakan untuk menghilangkan lalat tanaman dan kutu.

Jenis pupuk tersebut kini mulai sulit didapatkan petani. Apabila dalam jangka waktu musim tanam tidak bisa didapatkan, maka hasil tanam petani terancam berkurang bahkan gagal panen. Seperti tanaman jagung, usai ditanam harus diberi pupuk urea. 2 minggu usai tanam harus diberi pupuk phonska dicampur ZA. Apabila kebutuhan pupuk untuk petani itu tidak bisa dipenuhi, maka masa tumbuh tanaman akan rusak atau menguning. Kemudian, hasil tanam jagung atau padi, tidak akan bisa maksimal.

Seperti yang dialami petani, Asrori (26), warga Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Saat ditemui di area ladang jagungnya, Selasa (19/11/2013), menceritakan bahwa sudah hampir 3 bulan tidak bisa membeli pupuk.

Setiap datang di kios atau toko penjualan pupuk, selalu pulang dengan tangan hampa. Karena kelangkaan terjadi akibat tidak adanya pupuk pada distributor. Terlihat, banyak tananaman jagung miliknya yang tumbuh kerdil.

Bahkan terlihat daun jagungnya menguning dan kering. Lebih lanjut Asrori mengatakan, rusaknya tanamannya dikarenakan tidak adanya pupuk. Sehingga untuk mengurangi kerusakan tanam jagung, dirinya memberikan tambahan pupuk kandang berupa kotoran sapi dan kambing. “Setiap 1 pohon jagung harus diberi 1 genggam pupuk kandang, ” ujarnya.

Salah satu pemilik kios resmi penyalur pupuk bersubsidi, Anas Sucipto (56), warga Desa Jenggolo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban saat dikonfirmasi membenarkan adanya kelangkaan pupuk. Distributor penyaluran pupuk di 5 kecamatan tidak mengirimkannya.

“Distributor untuk Kecamatan Jenu, Kecamatan Tambakboyo, Kecamatan Bancar, Kecamatan Merakurak dan Kecamatan Kerek sedang kehabisan stok. Kita sudah konfirmasi dan digudang kosong, ya menunggu sampai ada, ” katanya.

Terpisah, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian, Pemkab Tuban, Parno, saat dikonfirmasi juga membenarkan kekurangan stok pupuk ini. Hal ini disebabkan masa tanam petani bertambah dari biasanya.

Sejak musim hujan terjadi sejak Januari sampai bulan Mei 2013. Sehingga jatah pupuk yang sebelumnya sudah diprediksikan cukup, ternyata masih kurang. Langkah yang sudah ditempuhnya, dengan berkoordinasi pada distributor, terkait kebutuhan pupuk. “Kalau langka tidak, hanya stok habis dan kami sudah mengajukan surat penambahan pupuk melalui Bupati ke Petroganik. Rencananya sekitar 2 minggu lagi akan sampai, ” janjinya. (han)

Print Friendly, PDF & Email