Penulis : Muhaimin
SEMANDING
seputartuban.com – Sekitar 129 Wanita Tuna Susila (WTS), pemilik warung, 84 mucikari, Penatu, Tukang Ojek, Pedagang Keliling. Yang sehari-hari menggantungkan hidupnya dari Eks Lokalisasi Gandul, Dusun Wonorejo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban harus menghela nafas panjang.
Pasalnya pekerjaan sehari-harinya berhenti total, setelah kawasan tersebut ditutup resmi dari kegiatan prostitusi, Selasa (15/1/2013). Namun sejumlah persoalan sosial mulai muncul, akibat penutupan ini.
Menurut JR, salah satu pemilik Wisma, mengaku bahwa selama ini tidak ada sosialisasi dua arah dari pemerintah. Sehingga keluhannya hingga penutupan dilakukan belum ada solusi.
Padahal dirinya bertahun-tahun menggantungkan hidup dari kegiatan ini. Dan belum pernah sekalipun para pemilik warung atau wisam yang sebagian besar warga setempat mendapatkan pelatihan ketrampilan dan bantuan usaha untuk alih pekerjaan.
“kalau anak-anak (WTS) punya rumah banyak, kalau tidak disini bisa pindah di tempat lain. Dan itupun masih diberi bantuan uang. Tapi yang asli warga sini kok malah dibiarkan. Terus kita bisa hidup dari mana lagi,” keluhnya.
Sementara itu, bantuan modal yang diterima WTS ini sebagian diantaranya tidak utuh sampai rumah untuk membuka usaha baru. Karena mereka masih harus melunasi hutang kepada pemilik warung, rentenir maupun hutang lainya. Dan beberapa diantaranya ada yang harus menyewa mobil untuk mengangkut barang-barangnya kerumah asalnya.
“ini kita sewa pick up untuk mengangkut kasur, almari dan lain-lainya kerumah. Sewanya Rp. 600 ribu kita bayar berdua,” ungkap WTS, asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang berparas ayu ini.
Sementara itu, menurut Kepala Desa Geding, Matdasim, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa warganya hingga saat ini belum mendapatkan perhatian dari Pemkab Tuban. Karena baru memperhatikan para WTS. Dan dari 129 WTS hanya 60 sampai dengan 70 persenya yang mendapatkan pelatihan.
“Kalau mbak-mbaknya setelah pulang tidak ada masalah. Justru yang ditinggalkan ini urusan perut, banyak yang anaknya pelajar dan mahasiswa juga. Selama ini dari Pemkab untuk warga belum. Dan setelah ini saya akan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk alih profesi mereka yang warga Tuban asli. Tapi secara umum saya puas dengan Pemkab Tuban,” jelasnya.
Foto : Salah seorang WTS saat menghitung uang bantuan modal yang diterimanya dihadapan Kades Gesing