DPRD Tuban Tekan Peruntukan BOP Pendidikan

Ketua komisi 4 DPRD Tuban Tekankan lembaga pendidikan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) perihal Perencanaan dan Pelaporan bantuan oprasional PAUD dengan bunda PAUD se Kab Tuban, Tri Astuti, Ketua Komisi 4 DPRD Tuban mengatakan bahwa dana BOP PAUD di bagi 2 yakni reguler dan kinerja.

Dijelaskan Srikandi partai Gerindra, Astuti menyampaikan BOP reguler digunakan membiayai kegiatan oprasional rutin satuan pendidikan. Sedangkan BOP Kinerja diperuntukkan peningkatan mutu pendidikan satuan pendidikan.

Dia menambahkan BOP diberikan kementrian pendidikan tersebut dialokasikan melalui dana alokasi khusus non fisik dapat dikelola secara akuntabel dan tepat sasaran sehingga penyusunan rencana kegiatan sekolah harus sesuai kebutuhan bukan sesuai dengan keinginan. “Pengelolaan BOSP nantinya harus berdasarkan prinsip fleksibel,efektif,efisien,akuntabel dan transparan,” ujarnya.

Astuti juga menyampaikan bahwa penerimaan BOP PAUD reguler harus memenuhi persyaratan diantaranya memiliki NPSN yang terdata aplikasi dapodik, dan telah mengisi serta melakukan pemutahiran data Aplikasi Dapodik sesuai dengan kondisi riil di satuan pendidikan paling lambat 31 agustus tahun anggaran sebelumnya. Memiliki izin menyelenggarakan pendidikan, memiliki rekening satuan pendidikan atas nama satuan pendidikan bukan pribadi.

“Berapa besaran BOP reguler yaitu dihitung berdasarkan besaran satuan biaya Dana BOP PAUD pada masing-masing daerah yang di tetapkan oleh kementrian dikalikan jumlah peserta didik,” imbuhnya

Dewan berpesan agar satuan pendidikan, untuk membuat pojok-pojok baca yang bisa dimanfaatkan orang tua siswa untuk menambah literasi. Bagaimana pola asuh anak, edukasi dalam membekali anak didik dengan makanan yang bergizi murah namun memenuhi unsur 4 sehat 5 sempurna, dan metode belajar di luar sekolah bisa memanfaatkan potensi yang ada di Tuban. Misalkan dengan bekerjasama dengan kominfo untuk siaran radio, ke taman kota, tempat wisata lokal perpustakaan atau pemadam kebakaran. Sehingga anak-anak bisa belajar langsung tanpa harus mengeluarkan banyak biaya dengan wisata keluar kota.

Sementara pada kesempatan bimtek bunda PAUD juga menyampaikan beberapa aspirasinya diantaranya bantuan sarpras yang selama ini hanya 2 lembaga di kecamatan dalam 1 tahun anggaran mohon ditambah.

“honor atau insentif guru paud mohon dinaikkan dan menyampaikan terkait komitmen Kades dalam mengalokasikan 20% anggaran untuk pendidikan bukan hanya pembangunan fisik. Dari aspirasi yang di sampaikan bunda-bunda berharap bisa terealisasi,” ungkap salah satu bunda PAUD yang minta namanya tak dicatut dalam tulisan. Nal/Par