Bisnis Burung Berkicau Menjanjikan

TUBAN

seputartuban.com – Peluang berbisnis memang selalu ada, dimulai dari usaha yang telah direncanakan. Hingga usaha yang berasal dari hoby atau kebiasaan. Seperti yang dialami, Nanang (30) warga kelurahan Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, berawal dari memelihara burung kicau, kini menjadi mata pencaharianya.

Penjual Burung Tuban
MENGGIURKAN : Bisnis penjualan burung berkicau sangat menjanjikan

Saat ditemui dilokasi usahanya, di Jalan Gajah Mada, belakang pasar baru Tuban, Selasa (10/12/2013) mengatakan awalnya dia hobi memelihara burung kicau tahun 1996. Namun karena melihat peluang usaha, dia kembangkan menjadi usaha. Kini dia menjual burung kicau biasa maupun yang sudah terlatih. Ternyata, bisnis ini nampaknya cukup menguntungkan.

Saat ini Nanang menjual beragam burung berkicau, diantaranya cendet, pleci, cucak ijo, love bird, Kacer, Murai Batu, Kenari, dan burung berkicau. Untuk memenuhi stok daganganya dia membeli dari daerah Pasuruan, Malang, Lamongan, Bojonegoro, Semarang. Bahkan beberapa diantaranya dari luar pulau jawa, diantaranya dari Sumatra, dan Kalimantan.

Harga jual burung ini bervariasi, tergantung jenis burung maupun trend burung yang sedang diminati. Mulai Rp. 100 ribu hingga Rp. 2 juta per-ekornya. Saat ini burung berkicau yang paling diminati adalah murai batu. Sebab biaya perawatan tidak terlalu mahal.

“Murai batu yang paling banyak dicari, sebab perawatan yang tidak terlalu rumit. Serta kicauannya sering diikut sertakan pada lomba-lomba, sehingga burung jenis murai baru jadi incaran pencinta burung berkicau,” ujarnya.

Unggas jenis burung batu memiliki beberapa kelebihan. Yaitu dari segi perawatan yang tidaklah terlalu rumit, modal yang dibutuhkan pun tidaklah terlalu besar. Serta kebutuhan sangkar yang tidak terlalu luas.

“Jika masih anakan dan tingkat kicauan masih standar tentu harganya masih murah. Tapi jika murai baru tersebut sudah dilatih dan memiliki kepandaian berkicau. Serta bisa dibawa langsung ke perlombaan tentu harganya lebih mahal,” terangnya. (jib)

Print Friendly, PDF & Email