Bengawan Solo Meluap, Merendam 11 Desa di Rengel

RENGEL

banjir rengel
SURVEY : Para petugas dari berbagai instansi saat melakukan kunjungan kelokasi banjir

seputartuban.com – Meluapnya sungai bengawan solo Selasa (09/04/2013) mengakibatkan pemukiman warga, persawahektarn dan jalan raya terendam. Banjir tahunan ini merendam kawasan 11 desa.

Berdasarkan data terpercaya yang diterima seputartuban.com, menyebutkan diwilayah Kecamatan Rengel, Merendam 85 rumah dan 12 sekolah, serta jalan raya. Dengan ketinggian air rata-rata antara 120 CM sampai 200 CM.

Seperti di Desa Bulurejo, banjir merendam 250 Hektar sawah. Di Desa Karangtinoto merendam 257 Hektar persawahektarn, juga merendam 1500 meter jalan desa dan 2.100 meter jalan poros serta merendam 3 sekolah.

Di Desa Tambakrejo merendam 100 hektar sawah, 10 rumah, 3 sekolah dan 3.700 meter jalan poros desa. Di Desa Kanorejo banjir merendam 225 Hektar sawah dan 1.000 meter jalan poros desa.

Sedangkan di Desa Ngadirejo merendam 182 hektar persawahan. Dan 1.000 meter jalan poros desa, dan 3 sekolah. Sementara di Desa Sawahan merendam 25 Hektar sawah.

Kapolsek Rengel
PATROLI : Kapolsek Rengel, AKP Desis Susilo (tengah) mendampingi rombongan Pemkab Tuban kelokasi banjir

Di Desa Rengel merendam 100 hektar sawah dan 7 rumah. Di Desa Sumberejo merendam 20 hektar persawahan.  Desa Banjararum merendam 20 hektar persawahan dan 700 meter jalan poros desa.

Sementara itu, di Desa Prambon Wetan merendam 25 Hektar sawah dan 7 rumah warga.  Dan di Desa Maibit merendam 40 Hektar persawahan.

Sementara tanggul yang retak dan mengalami perembesan  berada di Dusun Blimbing, Desa Banjararum dengan lebar 1 meter mengalami longsor 2 meter dengan panjang 100 meter. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Karena jika debit air bertambah besar kemungkinan akan jebol. Dan membuat kondisi banjir makin parah.

Kapolsek Rengel, AKP Desis Susilo saat dikonfirmasi menegaskan pihaknya saat ini siaga 24 jam. “kita siaga 24 jam untuk antisipasi adanya banjir dan luapan air. Seluruh anggota dilibatkan siaga,” jelasnya.

Dan saat ini, warga beberapa diantaranya sudah mau dievakuasi. Meski beberapa lainya memilih bertahan dirumahnya masing-masing. “evakuasi berjalan lancar. Namun banyak warga yang belum mengungsi. Karena masih menunggu rumah dan hewan ternaknya,” ungkapnya. (han)