1.777 Hektar Padi Terancam Gagal Panen

TUBAN

seputartuban.com – Warga Tuban bagian selatan yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo mulai meradang. Karena tanaman padi yang berusia sekitar 60 hari terancam gagal panen. Karena terendam banjir hingga beberapa hari terakhir menyebabkan tanaman membusuk.

PETANI MERANA : Kondisi tanaman padi terendam terancam gagal panen
PETANI MERANA : Kondisi tanaman padi terendam terancam gagal panen

Sekitar 1,777 hektar lahan tanaman padi warga terancam gagal panen karena mengalami pembusukan. Meski kondisi luapan sungai sempat berkurang, namun air yang menggenangi sawah tetap tidak dapat mengalir keluar. Karena pengurangan air hanya mengandalkan serapan tanah, sedangkan kondisi tanah masih sangat basah sehingga daya resapnya rendah.

Di wilayah Kecamatan Rengel, akibat genangan air hujan yang dari lereng bukit, ditambah  luapan sungai bengawan solo, lahan pertanian warga seluas 1.465 hektar terancam gagal panen. Dengan rincian sawah seluas 1.402 Hektar dan lahan tegalan seluas 63 Hektar terendam.

Lahan itu menyebar di Desa Karantinoto, Desa Bulurejo, Desa Tambakrejo, Desa Kanorejo, Desa Ngadirejo, Desa Sawahan, Desa Rengel, Desa Sumberejo, Desa Campurejo, Desa Banjararum, dan Desa Prambonwetan wilayah kecamatan setempat. “Tanaman padi kurang lebih berumur antara 30 hingga 60 hari,” terang Camat Rengel, Mahmudi, Selasa (29/11/2016) siang.

Kondisi serupa juga terjadi diwilayah Kecamatan Plumpang. Meski debit sungai bengawan solo sudah menurun, hal ini tetap tidak menjamin masyarakat setempat terbebas dari sengsara akibat  meluapnya sungai sejak beberapa hari lalu.

Air merendam 312 hektar lahan pertanian. Dengan rincian lahan sawah seluas 209 Hektar dan lahan tegalan seluas 103 Hektar. Hasil pertanian yang siap dipanen dalam waktu dekat, terancam gagal. Karena sisa genangan banjir masih merendam tanaman padi milik warga.

“Kalau satu minggu ndak surut (berkurang) iya mas, tapi kalau tergenangnya hanya 2 sampai 4 hari surut ya insyaallah masih selamat,” kata Camat Plumpang, Sudarmaji.

Lahan pertanian yang terendam itu berada di  Desa Kedungrojo, Desa Kedungsoko, Desa Klotok  dan Desa Kebomlati. Sisa luapan sungai bengawan solo tidak dapat mengalir keluar karena wilayah setempat berada di dataran rendah. Waktu berkurangya rendaman air juga membutuhkan waktu hingga 2 sampai 3 bulan. ARIF AHMAD AKBAR