Penulis : Muhaimin / Amin R
TUBAN
seputartuban.com – Dampak dari pemberhentian rekomendasi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan menggunakan jerigen di SPBU oleh Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban membawa dampak. Selama beberapa hari terakhir warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan BBM harianya.
Hal ini dirasakan khususnya warga yang tinggal jauh dari Lokasi SPBU. Mereka kesulitan membeli bensin maupun solar di kios-kios penjual bensin eceran. Pasalnya para UKM ini ditolak SPBU membeli BBM dengan menggunakan jerigen. Sehingga tidak lagi dapat berjualan BBM eceran.
Padahal warga desa, tetap membutuhkan BBM untuk keperluan sepeda motor maupun mobil dalam beraktifitas. Akibatnya warga resah, karena kesulitan membeli BBM eceran dan hal ini jelas mengganggu perekonomian warga. Karena aktifitasnya menjadi terbatasi karena menghilangnya BBM di kios-kios eceran.
Salah satu penjual bensin eceran, Wiyono (38), warga Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Sabtu (16/12/2012) mengatakan dirinya sejak 4 hari terakhir kesulitan membeli BBM di SPBU. Karena selain beberapa diantaranya menolak, jika ada SPBU yang menerima pembelian dalam bentuk jerigen, juga harus mengantri berjam-jam. “ biasanya saya mampu menjual bensin 60 sampai 70 liter per-hari. Tapi beberapa hari ini rasanya sulit,” ungkapnya.
Kondisi ini dialami warga disejumlah kawasan yang jauh dari SPBU, diantaranya Kecamatan Merakurak, Kecamatan Montong, Kecamatan Kerek, Kecamatan Singgahan, Kecamatan Senori, Kecamatan Bangilan, Kecamatan Parengan, Kecamatan Plumpang dan sejumlah kawasan lain.
Tidak hanya itu akibat kelangkaan BBM eceran, para pengguna kendaraan bemotor jika membeli di SPBU harus rela antri berlama-lama. Karena warga yang semula membeli bensi di kios-kios eceran, berubah membeli BBM di SPBU.
Foto : Antrean mengular pembelian bensin disalah satu SPBU