Wabup Tegaskan Gizi Buruk Terus Menurun

TUBAN

seputartuban.com – Belasan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdum Ibrahim (STITMA) Tuban mendatangi kantor Pemkab Tuban, Senin (04/11/2013).

Hearing PMII dengan Wabup
DITEMUI : Aktivis PMII saat berdialog dengan Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein

Kedatangan para mahasiswa ini menganggap Pemkab Tuban kurang serius menangani penderita gizi buruk. Terbukti dengan masih banyaknya anak-anak menderita gizi buruk. Bahkan beberapa waktu lalu salah soerang anak diantaranya meninggal dunia. Hal ini disebabkan lalainya Pemkab Tuban dalam mengurusi rakyatnya yang sangat membutuhkan perhatian.

Koordinator aksi, Fathurrohman, saat dikonfirmasi menilai kurangnya maksimal kinerja Dinas Kesehatan dan jajaranya (Puskesmas). Terbukti, balita gizi buruk selama ini tidak ada penanganan khusus. Dan bahkan terkesan dibiarkan. “Kemarin ada balita gizi buruk yang meninggal. Itu bukti nyata, bagaimana bobroknya, prosedur Dinas Kesehatan. Bukti itu nyata, terus bagaiaman kedepan?. Harus dipecat sekarang juga,” kecamnya.

Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husei, saat dikonfirmasi menegaskan selama pemerintahanya angka gizi buruk di Kabupaten Tuban menurun. Pada tahun 2010 gizi buruk sebanyak 510 balita. Tahun 2011 sebanyak 460 balita, di tahun 2012 sejumlah 470 balita. Sedangkan di tahun 2013 sebanyak 370 balita.

Program yang dilakukan Pemkab Tuban sejalan dengan besarnya biaya yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja daerah (APBD). Yakni di tahun 2013 besarnya dana sebanyak Rp. 260 juta. Sedangkan pada tahun 2014 direncanakan alokasi dananya sebesar Rp. 400 juta.

Ditanya adanya kinerja Puskesmas, Wabup menegaskan Puskesmas bukan tempat pengentasan gizi buruk. Melainkan hanya tempat berobatnya warga yang sakit, dengan penanganan sementara. “Puskesmas bukan program pengentasan atau penangan gizi buruk melainkan ada program sendiri. Kalau ada langsung beritahu maka akan langsung ditangani,” janjinya. (han)