Wabup Janji Pekerjakan Warga Sekitar Sumur Tua

TUBAN

seputartuban.com – Pemkab Tuban tetap akan mengelola sumur tua yang berada di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Bupati Tuban (Wabup) Noor Nahar Husein saat dikonfirmasi dikantornya, Selasa (21/01/2014).

Wabup Tuban..
Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein

Dijelaskan bahwa sumur tua yang berada kawasan hutan Perutani KPH Jatirogo tersebut ada sekitar 23 titik sumur. Yang pernah menghasilkan minyak mentah sekitar tahun 1970. Masuk dalam pengelolaan operasional Pertamina EP 4.

Sesuai Perturan Menteri ESDM No.1 tahun 2008 bahwa seluruh sumur tua pengelolaannya bisa kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Koperasi Unit Desa (KUD) yang bergerak dibidang minyak bumi dan gas (Migas). “Sampai sekarang belum ada KUD. Kalau ada yang mengaku KUD gabah, pracangan atau apa itu hanya aneh-aneh saja,” katanya.

Dari aturan diatas, pihaknya sudah mengambil langkah akan ikut serta dalam pengelolaanya. Dengan memperoleh ntuk jasa angkat dan angkut. “Kita sudah usulkan ke Bupati, dapat rekomendasi dari Gubernur. Yang didapat 10 sumur tua, lainnya wilayah Pertamina,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Wabup mengatakan saat ini BUMD belum mampu dalam pengelolaannya secara utuh. Kebutuhan seperti keuangan/ modal, peralatan, serta tenaga khusus belum dimiliki. Sehingga, diharuskan menggandeng pihak ke 3 untuk melakukannya. “Seperti sama Tuban Energi Prima (TEP) itu pihak ke 3 yang kita gandeng, sudah MOU (kerjasama), ” katanya.

Terkait tenaga kerja, Wabup memastikan bahwa seluruhnya akan diutamakan warga sekitar. Hal ini untuk mencegah adanya kerawanan tindak kriminal, kesenjangan sosial serta kecemburuan. Sehingga warga bisa dikendalikan serta diajak kerjasama dalam pengelolaan sumur tua.

Karena selama ini, warga masih belum mendapat kejelasan terkait hasil yang diperoleh. Peralatan manual dan tradisional akan menghasilkan minyak mentah sedikit. Namun apabila dikelola dengan benar dan alatnya canggih, akan mendapat hasil yang baik.

“Kita menjamin bahwa tenaga kerja lokal akan diutamakan. Masyarakat warga Mulyoagung yang memang sudah bekerja disitu, agar penghasilan jelas. Kita hasil dari jasa angkut dan angkat. Sesuai titik permintaan Pertamina. Kalau kwalitas minyak mentahnya bagus, pasti mahal,” pungkasnya. (han)