UN Hari Terakhir di Tuban Bermasalah

TUBAN

BINGUNG: Seorang peserta UN di MA As Shomadiyah Tuban tampak kebingungan setelah mengetahui lembar jawaban tidak sesuai dengan soal yang dikerjakan.
BINGUNG: Seorang peserta UN di MA As Shomadiyah Tuban tampak kebingungan setelah mengetahui lembar jawaban tidak sesuai dengan soal yang dikerjakan.

seputartuban.com-Klaim Disdikpora Tuban sepanjang pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat bersih dan lancar terbantahkan pada hari terakhir. Yakni terdapat ketidak sesuaian antara soal ujian Bahasa Inggris dan lembar jawaban komputer (LJK), Rabu (16/4/2014).

Permasalahannya pada kolom pilihan di LJK  hanya terdapat huruf A,B,C, dan D saja. Sedangkan pilihan jawaban yang terdapat dalam soal hingga 5 pilihan atau A, B, C, D, E. Akibatnya, LJK tidak bisa dipergunakan untuk menjawab naskah UN, karena terdapat kekurangan 1 kolom pada LJK.

Syamsul Arif, salah satu pelajar Madrasah Aliyah (MA) Ash Shomadiyah, Jalan KH Agus Salim, Tuban, mengetahui tidak sesuainya kolom LJK dengan soal ketika akan mengerjakan Mapel Bahasa Inggris pada jam pertama UN. Dia kemudian mempertanyakan kepada guru penjaga di ruangan dengan nomor 4A itu. Oleh pengawas dan guru penjaga, LJK diperiksa untuk disesuaikan dengan soal UN. Ternyata, ketidak sesuaian itu terjadi di semua peserta. “Sudah diperiksa ternyata salah semua. LJKnya tidak mungkin diisi, karena tidak ada kolom yang ke 5 atau kolom huruf E,” kata Syamsul.

Usai diperiksa, seluruh peserta diinstruksikan untuk meninggalkan naskah serta LJK di atas meja masing-masing. Selanjutnya, peserta disuruh untuk keluar kelas sampai permasalahan tersebut mendapat jawaban dan solusi.

Kepala MA Ash Shomadiyah, Riza Shalahuddin Habibie, membenarkan adanya kejanggalan tersebut. Dari kejadian itu, dirinya langsung menghentikan proses ujian sembari menunggu solusi dari sub rayon atau Dinas Pendidikan Pemuda dan Oalahraga (Disdikpora) Tuban. “Saya sudah koordinasi dengan pengawas dan independen. LJk sudah dikirim ke dinas diketahui pengawas. Ada 16 siswa menunggu sambil belajar,” Ucap Riza.

Selain di MA As Shomadiyah, kesalahan serupa terjadi pada beberapa sekolah tingkat SMA lainnya. Seperti yang terjadi di SMA PGRI 1 Tuban. Kesalahan yang sama juga terjadi pada 12 peserta di sekolahan itu. Kepala SMA PGRI I, Widada menjelaskan hal tersebut sangat merugikan siswa. Alasannya, semua siswa harus menunda dalam melaksanakan ujian. “Secara kejiwaan akan mempengaruhi tingkat ketegangannya.” tegas dia.

Langkah yang kemudian diambil adalah berkoordinasi dengan dinas terkait. Hasilnya, siswa diperbolehkan untuk mengerjakan naskah dengan memberi silang pada jawaban yang dianggap benar.” Langsung disuruh mengerjakan di naskah saja. Kalau menunggu LJK tidak mungkin, ” Ungkap Widada. HANAFI