Penulis : Pito Suwarsono
RENGEL
seputartuban.com – Dua orang kakak beradik, selasa (18/09/2012) sekitar pukul 12.00 WIB ditemukan tewas tenggelam di Sungai Bengawan Solo, di wilayah Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Kakak beradik ini tewas tenggelam, diduga karena tidak bisa berenang. Jasad kedua korban langsung dievakuasi warga dan di identifikasi oleh Polisi dan setelah itu langsung di bawa pulang ke rumah duka.
Nahas menimpa dua kakak beradik bernama Hamam (50) dan Munawar (55) warga Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban. Kakak beradik ini ditemukan tewas karena tenggelam di Sungai Bengawan Solo, karena tidak bisa berenang.
Kejadian nahas ini berawal saat kedua kakak beradik ini istirahat dari bekerja sebagai buruh tani di sawah milik Sanati (55) warga Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel. Saat istirahat di pinggir sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut, tiba-tiba hamam terjun ke sungai dengan maksud mandi, namun setelah ditunggu lama, ternyata tubuh Hamam tidak muncul lagi ke permukaan.
Panik atas kondisi adiknya, sang kakak yaitu Munawar bermaksud menolong sang adik dan ikut terjun ke sungai, namun diduga karena dua-duanya tidak bisa berenang, kedua korban akhirnya justru tenggelam ke dasar sungai sedalam 5 meter dan tubuhnya tidak muncul lagi ke permukaan.
Warga yang kebetulan sedang menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu tradisional sempat mengira bahwa ada buaya yang sedang berenang. Namun setelah dipastikan bahwa yang berenang dan tenggelam tersebut adalah manusia, warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung berupaya mencari kedua korban dengan peralatan seadanya. Dengan memakai tali tampar yang dikaitkan dengan kawat besi yang menyerupai jangkar perahu.
Tak lama setelah tenggelam, jasad kedua korban akhirnya ditemukan oleh warga dalam keadaan tewas. Jasad kedua korban kemudian sempat disemayamkan di rumah Sanati, untuk dilakukan visum oleh petugas Identifikasi dari Polres Tuban. Polisi tidak menemukan luka-luka di tubuh kedua korban, diduga korban tewas karena murni tenggelam akibat tidak bisa berenang.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Arief Kristanto kepada seputartuban.com mengatakan, korban tewas akibat tenggelam karena kedua korban tidak bisa berenang. Setelah di visum, jasad kedua korban dibawa pulang ke rumahnya. “kedua kakak beradik ini tidak bisa berenang hingga akhirnya tewas tenggelam,” ujarnya.
Setelah dilakukan visum, kedua jasad kakak beradik ini kemudian dibawa ke rumah duka, di Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan untuk kemudian dimakamkan bersama sama.
Foto : Jasa kakak beradik usai dievakuasi dari bengawan solo