Tak terbantahkan lagi, di Kabupaten Tuban sampah adalah ancaman terparah masa depan yang sulit dihindari, meski dinas terkait pemkab sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya. Tidak sedikit dana APBD disedot.

foto: WANTI TRI APRILIANA
seputartuban.com-Tapi di balik gunungan sampah yang serupa dengan getir nasib rakyat ini, ternyata masih ada sesuatu yang bisa diambil.
Adalah Susanawati. Bersama perempuan lain di Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Tuban, berusaha “memungkiri” realita bahwa sampah yang berserakan adalah benda mati yang tidak bisa di utak-atik lagi.
Susanawati berkeyakinan benda mati itu tak selamanya kotor dan menjijikkan. Bisa diubah menjadi “bunga” dan bahkan mengahasilkan uang.
Spirit itulah yang kemudian menumbuhkan kreativitas perempuan Gang 7 RT 03 RW 03 Sukolilo. Susanawati adalah pioner. Dia menyulap sampah di sekitar rumahnya yang berada di kawasan pesisir menjadi indah, dengan berbagai hasil kreasi dari sampah yang kini telah ditularkan ke beberapa warganya. Kawasan yang dulu terkesan saat ini berubah cantik dan berseri-seri.
Saat seputartuban.com mendatangi rumah tinggalnya, Susanawati menuturkan awalnya dia bersama warga ingin memperindah gang rumah mereka dengan membangun taman ini. Semula dana pembangunan taman mungil ini akan diinisiasi dari sumbangan sukarela warga.
Setelah ditimbang-timbang, upaya menggali sumbangan dari warga diurungkan karena khawatir memberatkan. Akhirnya tarikan tersebut diubah bukan berupa uang melainkan sampah.
“Kami menarik setiap rumah tangga berupa sampah setiap hari. Sampah tersebut harus masih layak dan bisa didaur ulang,” tutur Susana panggilan akrabnya, Kamis (02/04/2015) siang.
Kemudian sampah hasil urunan tersebut dijual dan mendapatkan uang Rp 500 ribu. Uang sampah ini kemudian dibuat membangun taman mungil di mulut gang.
Dari situ kemudian Susana bersama perempuan lainnya terinspirasi membentuk Bank Sampah yang kini sudah berumur setahun. Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Tuban punya andil besar dengan memberikan berbagai pelatihan. Sekarang ini Bank Sampah yang dipelopori Susana sudah punya 60 nasabah.
“Warga menabung dengan sampah setiap hari Senin. Kami kemudian sepakat satu tahun sekali tabungan tersebut baru diambil,” kata isteri Ketua RW 03 Sukolilo ini didampingi perempuan lain yang hingga kini aktif menjadi pegiat lingkungan tersebut.
Dia menyebutkan, dari banyaknya tabungan sampah kemudian melahirkan inovasi baru dengan memproses sampah sampah tersebut menjadi sebuah kreasi yang bernilai jual tinggi.
Susana bersama ke tujuh perempuan membuat kreatifitas dari sampah. Dalam tiga bulan ini telah memproduksi hasil kerajinan sebanyak 500 buah.
“Kami memasarkannya secara secara online. Sebagain hasil penjualan masuk modal bank sampah,” tandas Susana.
Kini, Susana dan koleganya telah menularkan ilmunya ke beberapa sekolah Adiwiyata di Tuban. Tidak hanya berhenti sampai di sini. Sebagai penyayang lingkungan dia juga mengkampanyekan sampah dibuang sayang. WANTI TRI APRILIANA