Idola Baru Panggung KDI 2015 Asal Tuban Ini Bernama Nur

KONTRADIKTIF: Supini dengan pigura foto Siti Nurrohmah ditunjukkan kepada wartawan seputartuban.com di rumahnya Dusun Sugihan, Rabu (25/03/2015) pagi. foto: ARIF AHMAD AKBAR
KONTRADIKTIF: Supini dengan pigura foto Siti Nurrohmah ditunjukkan kepada wartawan seputartuban.com di rumahnya Dusun Sugihan, Rabu (25/03/2015) pagi. foto: ARIF AHMAD AKBAR

seputartuban.com–Panggung hiburan dan jagat musik kini tak lagi menjadi monopoli mereka yang tinggal di kota, dan dikelilingi gemerlap fasilitas yang menunjangnya.

Adalah Siti Nurrohmah, gadis 24 tahun asal Dusun Sugihan Desa Sukorejo Kecamatan Parengan, satu di antara sedikit diva “ndeso” yang mampu menjungkir balikkan fakta menuju sukses.

Buktinya, lajang asal dusun tepian hutan jati belahan barat Kabupaten Tuban ini, tak seditpun terlihat grogi saat tampil di panggung kontes dangdut Indonesia (KDI) 2015 yang disiarkan sebuah tivi swasta, Rabu (24/03/2015) malam.

Penampilannya yang los, bahkan membuat semua pengadil di ajang pencarian bakat yang sudah banyak melahirkan pedangdut top ini, langsung memberikan bintang meski Nur, panggilan akrab Siti Nurrohmah, belum masuk refrain tembang yang dilantunkannya.

Tak tanggung-tanggung, diva dangdut sekelas Iyet Bustami dibikin merinding bercampur takjub saat menyaksikan Siti menyanyi dan bergoyang di depan matanya. Pelantun tembang “Laksamana Raja di Laut” ini, menyebut anak pasangan petani Supini dan Dasmin tersebut memiliki suara “seksi” dan komplit.

“Saya ndak mengira kalau anak saya bakal masuk tivi. Awal bulan kemarin Nur pamit pergi bersama temanya untuk mengikuti audisi KDI di semarang. Alhamdulilah ternyat lulus seleksi dan berhasil mendapatkan golden tiket,” ungkap Supini, ibunda Nur, saat ditemui seputartuban.com di rumah sederhananya di Dusun Sugihan, Rabu (25/03/2015) pagi.

 SEDERHANA: Inilah rumah tempat Nur dibesarkan di Dusun Sugihan, Rabu (25/03/2015) pagi. foto: ARIF AHMAD AKBAR

SEDERHANA: Inilah rumah tempat Nur dibesarkan di Dusun Sugihan, Rabu (25/03/2015) pagi. foto: ARIF AHMAD AKBAR

Wanita 48 tahun ini, menjelaskan bakat anaknya itu sudah mulai kelihatan sejak duduk di bangku SMPN 2 Parengan. Di band sekolah Nur menjadi lead vokal. Bakatnya terus diasah di tengah keterbatasan dan kesederhanaan.

Meski begitu, alumni SMA 1 Parengan dan sarjana Unirow Tuban itu, selama ini Nur hanya beredar di panggung hajatan. Padahal sejatinya panggung itu terlalu kecil untuk dia.

Sementara Kepala Desa Sukorejo, Syareh, menyatakan bangga dan akan terus mendukung warganya ini tetap bertahan di panggung KDI dan menjadi juara.

“Kami dan selujruh warga desa akan selalu mendukung Nur untuk menjadi yang terbaik. Kami berpesan kepada Nur, bila kelak benar-benar jadi artis jangan lupa sama bumi kelahiranya,” katanya.

Sekedar tahu, hingga saat ini tinggal 18 kontestan yang lulus ke gerbang KDI 2015. Mereka  adalah Kaka dari Purwakarta, Aidil dari Makassar, Nurma dari Bojonegoro.

Ada juga Azizah dari Maumere NTT, Wulan dari Tasikmalaya, Rizi dari Padang, Ana dari Bangkalan, Putra dari Medan, Eman dari Lombok, Noval dari Tulung Agung,  Melda dari Malang, Wening dari Kebumen.

Juga Dani dari Bone, Ratu dari Makassar, Novi dari Bangkalan, Ayudia dari Sorolangun, Ulfa dari Kendal serta Siti Nurrohmah dari Tuban. ARIF AHMAD AKBAR