TAMBAKBOYO

seputartuban.com – Ratusan warga Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban melakukan aksi unjuk rasa di jalur tambang PT. Holcim Indonesia, Rabu (25/12/2013), pagi. Aksi ini dipicu akibat adanya warga desa setempat yang ditangkap polisi.
Penangkapan diduga dikarenakan warga tersebut mengambil besi sisa pembangunan perusahaan. Hingga saat ini warga yang ditangkap masih ditahan Polisi. Hal ini memicu warga lainnya melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokir jalur tambang diselatan perusahaan. Akibatnya, mengakibatkan jalur tambang tersebut masih tidak bisa dilewati.
Koordinator Aksi, Nanang (30), warga desa setempat, saat dikonfirmasi di lokasi unjuk rasa mengatakan bahwa aksi tersebut dikarenakan pihak perusahaan tidak mau mengeluarkan warga yang ditangkap pihak polisi. Selain itu, hasil jualan besi yang telah diambil tersebut sangat murah. Sehingga peserta aksi meminta agar warga dilepas dan barang yang telah diambil akan dikembalikan.
Namun permintaan warga tersebut tidak bisa dituruti pihak perusahaan. “Hasil yang dicuri itu tidak sepadan dengan hukumannya. Paling besinya seharga Rp. 50 ribu. Perusahaan kaya, dengan warga kok pelit. Kita blokir saja, ini juga tanah warga, ” katanya.
Terpisah, Tuban Project Communication PT. Holcim Indonesia Tbk, Indri Siswati saat dikonfirmasi melalui ponselnya tidak ada jawaban. Bahkan saat dikirimi pesan singkat tidak membalas. Aksi blokir lahan Holcim ini sudah kesekian kalinya dilakukan warga sekitar perusahaan asal Swiss tersebut, dengan persoalan berbeda. (han)