MONTONG
seputartuban.com – Prabowo Subianto memenangkan pertandingan sengit melawan Joko Widodo. Skor mutlak 3-0 dimenangkan oleh Prabowo Subianto dalam 3 babak sekaligus.

Prabowo satu kandidat Calon Presiden dalam pesta Demokrasi Pilihan Presiden (Pilpres) 2014. Sedangkan Jokowi merupakan Gubernur Jakarta, yang digadang-gadang akan dicalonkan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P).
Pertarungan itu hanya sebuah perlombaan adu suit. Lomba memainkan 3 jari, jari telunjuk, ibu jari dan kelingking. Perlombaan ini dilaksanakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ke 68. Yang diikuti oleh 66 peserta warga Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Minggu (20/10/2013) malam.
Tokoh lain juga ada dalam lomba suit ini, 10 peserta pertama menggunakan topeng politikus Indonesia. Diantaranya ada Surya Paloh yang diperagakan oleh Aan dikalahkan oleh Hatta Rajasa yang diperankan oleh Bambang.
Ada Ratu Atut yang diperankan oleh Siswati dikalahkan Anas Urbaningrum yang dipergakan oleh Doni. Adapula Lutfi Hasan yang di mainkan oleh Sarmuji mengalahkan Aburizal Bakri yang dimainkan oleh A. Ridwan. Adapula Wiranto yang dipergakan oleh Rio mengalahkan Mahfud MD yang dipergakan oleh Samsudin.
Seluruh peragaan dalam lomba suit ini bagian dari acara Badminton Cup II Se-Kecamatan Montong memperebutkan piala Danramil 0811/19 Tuban. Selain itu, adu suit ini juga sebagai hiburan bagi masyarakat untuk melepaskan penat, setelah seharian bertani dan aktivitas lainya.
Panitia lomba suit, Cipnal Muchlip M saat dikonfirmasi mengatakan bahwa perlombaan ini atas inisiatif warga dan kerjasama dengan Babinsa Guwoterus. Dengan maksud menyampaikan pesan moral bahwa dalam pesta demokrasi segala hal bisa terjadi.
Tidak selamanya yang besar akan selalu menang, serta yang kecil akan selalu kalah. Harus ada sikap lapang dada atau saling menghargai satu sama lain. Selain itu, siapa saja yang memenangkan dalam pilihan rakyat harus dimenangkan, yang kalah juga harus dapat menerimanya. Tanpa harus menggunakan intrik maupun money politik.
Hal ini nampak dari perlombaan suit ini, peserta tidak dibatasi usia. Selain itu ada wasit yang memakai topeng Akil Mochtar (Ketua MK) mengawasi jalanya pertandingan yang tidak menerima sogokan. Peserta dari berbagai latar belakang sosial. Semua membaur dalam perlombaan ini, termasuk ratusan warga yang menonton acara ini.
“Besar belum tentu menang, kecil tidak juga kalah. Semua harus menerima kemanangan atau kekalahan. Ini bentuk pesan warga dalam pesta demokrasi nanti. Terima kasih semua pihak yang telah membantu, termasuk dari Semen Indonesia,” ungkapnya. (han)
Waduhh… meriah ya desa ku !!!
Mbok ya.. perangkat desa ikut berperan, biar ga satu dusun aja !!!
mbokyo melek….. gak roh neng kono ono pak joko boyo……..!
aq bangga udah jadi panitia bad minton yang sukses