PMII dan Rakyat Miskin Ngotot Tolak Kenaikan BBM

TUBAN

TOLAK BBM: Para pendemo saat berorasi di depan patung Jalan Letda Sucipto, Rabu (19/11/2014) pagi.
TOLAK BBM: Para pendemo saat berorasi di depan patung Jalan Letda Sucipto, Rabu (19/11/2014) pagi.

seputartuban.com-Kendati pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi, tetap saja tak menghentikan aksi penolakan kebijakan yang dianggap tak pro rakyat tersebut.

Di Tuban aksi penolakan dilakukan aktifis kampus yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Bersama elemen LMND dan Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), gerakan militan kampus tersebut menggelar aksi parodi jalanan menolak kebijakan Jokowi-JK yang mereka sebut tidak populis, Rabu (19/11/2014) pagi.

Dengan suara setengah parau akibat banayak bereriak, para mahasiswa menggelar orasi di bundaran patung Jalan Letda Soecipto di sebeleh timur Gedung DPRD TUban menyuarakan penolakan dan kecaman atas kenaikan harga BBM yang dianggap sangat menyengsarakan masyarakat. Tak cuma itu, massa aksi juga menolak adanya mafia migas yang ada di Kabupaten Tuban.

Koordinator aksi, Fathur Rohman,  mengatakan kebijakan yang sudah dilakukan oleh pemerintah sangat merugikan masyarakat, terutama bagi masyarakat kecil. Sebab dengan kenaikan BBM, dipastikan harga berbagai barang kebutuhan pokok juga akan mengalami kenaikan.

“Keputusan yang sudah diambil oleh pemerintahan Jokowi-JK kita anggap tidak relevan dan sangat merugikan masyarakat. Apalagi saat ini harga minyak turun tapi pemerintah Indonesia menaikkan harga BBM sangat memberatkan masyarakat,” ujar mentor PMII Tuban ini.

Setelah melakukan orasi para mahasiswa melakukan salat jenazah yang menandakan telah matinya hati nurani pemimpin bangsa. Kemudian dilanjutkan menyembelih ayam sebagai bentuk bahwa pemerintah telah membunuh masyarakat kecil secara perlahan-lahan.

“Kita berdoa semoga pemerintah segera sadar dan mengetahui kondisi masyarakat kecil yang ada di desa. Bahwa kenaikan BBM itu sama artinya pemerintah menambah penderitaan rakyat miskin. Kita juga menuntut agar kasus mafia migas segera dituntaskan,” teriak dia.

Puas berorasi mahasiswa menuju gedung dewan dan ditemui langsung Ketua DPRD Tuban Miyadi didampingi Wakil Ketua Rudi Harianto dan Ketua Komisi A Agung Supriyanto.

“Kami, DPRD Tuban siap mendukung apa yang menjadi aspirasi mahasiswa dan akan menindak lanjuti apa yang menjadi tuntutan kalian. Serta akan kami sampaikan kepada institusi yang terkait,” kata Miyadi pengunjuk rasa. MUHLISHIN