Peringatan Hari Jadi Tuban Ke-728 Berlangsung Minimalis

seputartuban.com, TUBAN – Momentum peringatan Hari Jadi Tuban (HJT) ke-728 tahun 2021 ini berbeda, karena dilaksanakan dengan minimalis. Tidak ada arak-arakan, menggerakkan massa pawai, dan lainnya. Meski demikian rangkaian kegiatan peringatan tetap dilakukan.

Kamis (11/11/2021), Bupati Tuban, Wakil Bupati Tuban bersama Pimpinan Daerah Kabupaten Tuban lainnya dengan Kepala BNNK Tuban, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Tuban, Sekretaris Daerah dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan ziarah makam leluhur.

Tradisi ini dilakukan tiap perhelatan sehari sebelum tanggal HJT 12 Nopember. Ziarah diawali ke Makam Sunan Bonang di Kelurahan Kutorejo Kecamatan Tuban, dilanjutkan ke Makam RH. Ronggolawe di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban. Kemudian ke Makam Pangeran Sujono Putro di Desa Boto, Kecamatan Semanding.

Selanjutnya ke Makam Bupati Pertama Tuban, Dandang Wacana, di Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding. Kemudian ke Makam Sunan Bejagung di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding. Selanjutnya ke Makam Brawijaya V, di Kelurahan Gedongombo Kecamatan Semanding. Terakhir ke Makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi, di Desa Gesikharjo Kecamatan Palang.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, kepada wartawan mengungkapkan ziarah ini tetap dilestarikan untuk menghormati para pendahulu Tuban. Sekaligus meneruskan perjuangannya yang telah mengantarkan tuban hingga berumur 728 tahun. “Kita semua berziarah ke makam para pendahulu untuk mengingat bahwa pembelajaran kepada kita semua untuk meneruskan cita-cita para pendahulu kita,” tuturnya.

Mas Lindra, sapaan akrab Bupati Tuban, dalam momentum HJT ini menegaskan bahwa pembangunan yang dilakukan masa pemerintahannya adalah multi aspek. Mulai bidang ekonomi, sosial, budaya, infrastruktur, kepemudaan, olahraga dan lainnya. Selain itu kolaborasi dan sinergi antar semua unsur pemerintahan dibutuhkan dalam mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat. “Kita tidak memfokuskan pada satu sektor saja, semua digarap, dan berkolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar.

Kegiatan dilanjutkan malam harinya, dengan malam tirakatan di kota lama, Pendopo Kridha Wicaksana, Balai Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Dalam kesempatan ini juga tidak dihadiri banyak masyarakat, namun disiarkan secara langsung melalui kanal youtube. Selain tasyakuran, juga dibacakan sejarah berdirinya Tuban yang diawali cerita leluhur Dandang Wacana. NAL