Mangkel Minta Rp 1.000 Tak Diberi, Kemudian Poroti Korban 300 Kali
Aksi penipuan SMS cinta berdalih proses perjodohan antara Tarkam dengan Yuwanita, wanita rekaan Heru Prayitno, ternyata bukan tanpa sebab. Sukses Heru memoroti uang pensiunan guru yang kini sudah berusia 61 tahun itu telah dipola dan direncanakan dengan sangat rapi. Inilah pengakuan warga Gang Merik, Kelurahan Sidorejo, Tuban, mengapa sampai tega menguras isi kantong Tarkam yang tinggal di Jalan Randu Nomor 19 Perumahan Tasikamdu di Kecamatan Palang.

seputartuban.com-Entah mengarang-ngarang alasan atau karena murni faktor berniat memoroti Tarkam, tapi yang pasti berdasar pengakuan Heru, dirinya melakukan aksi penipuan bermodus sms cinta hingga berhasil mengurasi uang Tarkam hingga Rp 99 juta semata karena motif dendam.
Heru yang memang tak punya pekerjaan pasti ini, mengatakan peristiwa yang memicu dendam terjadi saat dirinya kali pertama bertandang ke rumah Tarkam bersama anaknya berinisial DF. Di tengah asyik ngobrol ngalor ngidul, mendadak anaknya yang masih duduk di bangku TK itu merajuk minta dibelikan jajan begitu seorang penjual es mambo melintas di depan rumah Tarkam.
Heru yang ketika itu memang tak punya uang sepeserpun berusaha membujuk anaknya, dan berjanji akan membelikan jajan setiba di rumah. Dasar anak kecil. DF pun terus merajuk minta dibelikan es kesukaannya itu, dan menyuruh bapaknya minta uang Rp 1.000 kepada Tarkam selaku tuan rumah.
“Karena anak saya terus menangis kemudian saya beranikan diri minta uang ke Pak Tarkam. Tapi dia bilang sedang gak punya uang,” terang Heru kepada seputartuban.com di sela menjalani pemeriksaan di Mapolres Tuban, Rabu (07/05/2014).
Tidak jelas apakah Tarkam memang benar-benar sedang tak punya uang atau basa-basi, tapi Heru merasa ucapan korban dianggap sebagai pelecehan. Masak pensiunan guru dengan gaji tiap bulan sampai tidak punya uang. Heru benar-benar sakit hati dan saat itu juga timbul niatnya membalasnya.
Dan, kesempatan melampiaskan sakit hatinya kepada Tarkam akhirnya datang juga. Begitu Tarkam minta dicarikan wanita sebagai calon isteri, Heru pun langsung memainkan aksi kotornya. Lewat sosok wanita rekaan bernama Yuwanita yang tak lain adalah Heru sendiri, alumni SMA Rembang ini mulai memoroti Tarkam dengan berbagai alasan yang dibuat-buat.
“Sejak saat itu saya mulai rajin minta uang dengan alasan untuk Yuwanita. Ya, dari Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu, ” aku Heru.
Hasil pengerukan uang itu, Heru mengaku dipergunakan untuk berjudi dadu, sabung ayam serta mabuk-mabukan. Selain itu juga digunakan menyewa pekerja seks komersial (PSK) untuk berperan sesaat menjadi Yuwanita. Tujuannya supaya korban yakin tentang keberadaan Yuwanita yang ternyata hanya rekaan Heru sendiri. “Kalau judi dan sabung ayam di belakang pasar baru (bongkaran). Tidak pernah untuk anak saya, demi Allah,” imbuh Heru.
Kasubbag Humas Polres Tuban, AKP Elis Suendayati, mejelaskan untuk memuluskan aksinya Heru menggunakan dua nomor berbeda. “Pelaku memakai dua ponsel. SMS kepada korban ini dilakukannya sendiri dari hasil pemikirannya,”ucap mantan Kapolsek Kerek ini.
Terkait barang bukti, pihaknya menyita rekapan hasil penipuan dari korban. Rekapan ini merupakan bukti transaksi terduga pelaku saat meminta uang kepada korban. “Sebanyak 300 lebih transaksinya. Tertulis rapimulai tanggal, jam, jumlah uang dan keperluannya,” terang Elis.
Dari pemberitaan sebelumnya, menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari lapran korban Tarmu. Seorang jejaka paruh baya yang merasa ditipu oleh terduga pelaku bernama Heru. Janji manis untuk melenggang ke kursi pelaminan dengan wanita bernama Yuwanita, seperti yang dijanjikan Heru tidak pernah nyata. HANAFI