seputartuban.com, MONTONG – Selasa (7/2/2017) malam di rumah Abdul Muchith, Dusun Jaten, Desa Guwoterus, Kecamatan Montong tidak seperti biasanya. Rumah tokoh agama itu menjadi saksi bisu atas kesaksian seorang warga pendatang yang masuk agama Islam atas pembinaan dan komunikasi Pendekar Siaga.

Nofia, kelahiran Kabupaten Nias Selatan tahun 1991 dihadapan ulama dan disaksikan tokoh Pendekar Siaga, mengikrarkan diri masuk Islam dengan tanpa adanya paksaan dan penuh kesadaran.
Awalnya, Dia akan menikah dengan warga setempat yang beragama islam. Karena pihak keluarga calon mempelai pria bimbang, sehingga berkomunikasi dengan salah satu tokoh Pendekar Siaga. Hasil musyawarah para tokoh Pendekar Siaga, keluarga disarankan agar calon mempelai wanita agar masuk Islam. Serta atas persetujuan orang tuanya. Selain itu Nofia juga diberikan sejumlah wawasan dan pengetahuan tentang Islam. Hingga akhirnya dia bersedia untuk menjadi Muslimah.
Kamaludin, salah satu tokoh pendekar siaga yang juga ketua Organisasi Silat serta tokoh agama Islam setempat bertindak sebagai penuntun. Bahkan Pendekar Siaga juga mendatangkan seorang mualaf untuk menyampaikan perjalanan batin. Agar kepindahan agama yang dilakukan Nofia dengan kesadaran penuh yang bersandar pada hati atau jiwanya.
Koordinator Pendekar Siaga, Hery Prasetyo menjelaskan bahwa saat mengislamkan Nofia disaksikan para sesepuh sekaligus pendiri Pendekar Siaga, dan tokoh sepuh agama. “Ini bagian dari panggilan sosial kita untuk peduli membantu sesama. Hasilnya tetap akan kita koordinasikan kepada pihak terkait,” jelasnya.
Untuk kepentingan administrasi kependudukan dan hal-hal lainya, Nofia pada saat berikrar masuk islam, juga membuat surat pernyataan masuk Islam yang ditandatangani diatas materai. Serta disaksikan para tokoh dan Pendekar Siaga.
“Ini murni kemauan yang bersangkutan, kita mendampingi dan memberikan arahan yang kami mampu. Karena di Pendekar Siaga suama ada. Termasuk yang jadi tokoh dan lulusan Pondok Pesantren juga bagian dari kami,” pungkasnya. MUHAIMIN