TUBAN
seputartuban.com – Perusahaan Daerah Aneka Tambang (PDAT) Kabupaten Tuban direncanakan akan mengelola 10 sumur minyak tua di Dusun Gegunung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban dari 22 sumur. Sedangkan 12 sumur lainya dikelola PT Pertamina yang dikerjasamakan dengan PT Tawun Gegunung Energi (TGE).

Direktur PDAT, SW Maria Magdalena saat diwawancarai, Senin (17/2/2014) di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban mengatakan untuk mendapatkan ijin eksplorasi ini sangat sulit dan banyak persyaratan. Hingga saat ini prosesnya masih belum selesai.
Alur perijinan untuk permohonan pengelolaan sumur tua, sesuai dengan SK BP Migas Nomor : KEP-0025/BP00000/2009/SI tentang Pedoman Tata Kerja Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi Pada Sumur Tua. “Sumur minyak itu yang menetukan adalah PT. Pertamina, saat ini kita masih memproses perijinan kontrak,” kata Maria
Proses yang sudah dilakukan oleh PDAT mengajukan permohonan rekomendasi dari Bupati Tuban. Dengan mendapatkan persetujuan melalui surat nomor : 050/64/414.112/2012. Setelah itu mengajukan permohonan persetujuan pengelolaan sumur minyak tua kepada Gubernur Jatim.
Kemudian, pada tanggal 31 Desember 2013 terbit Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral nomor :1.048.K/13/DJM.E/2013 tentang persetujuan untuk memproduksi minyak bumi pada sumur tua oleh Perusahaan Daerah Aneka Tmbang. Di Lapangan Gegunung Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan.
“Kita sudah mendapat ijin untu mengelola 10 sumur yang ada disana. Dalam pengerjaannya akan kita lakukan kerja sama dengan PT. Tuban Energi Prima (TEP). Sebab dalam pengelolaan minyak tersebut membutuhkan modal yang besar, untuk satu sumur saja kita butuh dana sekitar 6 milyar,” tambahnya.
Selain itu, pengelolaan sumur minyak tersebut oleh pihak PD. Aneka Tambang juga akan dilakukan keja sama dengan pihak Pemerintah Desa Mulyoagung. Agar masyarakat sekitar turut merasakan dampak positif dari pengelolaan kekayaan alam ini. Selain itu saat ini masih menyelesaikan tukar guling lahan dengan Perhutani, karena lokasi tambang berada dikawasan hutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut. (lis)