Partisipasi Masyarakat Dalam Pilkada Mengkhawatirkan

TUBAN

DIDI SURYADI: Hasil dari pemilu tidak sesuai dengan harapan mayarakat, sehingga mereka menjadi malas untuk berpartisipasi dalam pemilu.
DIDI SURYADI: Hasil dari pemilu tidak sesuai dengan harapan mayarakat, sehingga mereka menjadi malas untuk berpartisipasi dalam pemilu.

seputartuban.com-Selain harus mewaspadai potensi kerawanan atau konflik sosial dalam helatan pilkada, faktor lain yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana mendongkrak partisipasi masyarakat.

Karena berdasarkan fakta dan data, tingkat kehadiran masyarakat dalam berbagai pemilu termasuk pilkda, cukup memprihatinkan.

Hal tersebut diungkapkan Pabandiya Bhakti Terdam V/Brawijaya, Letkol Inf Didi Suryadi, saat menjadi nara sumber dalam acara rapat koordinasi forum Kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) Kabupaten Tuban di Pendopo Kridho Manunggal, Rabu (06/10/2015) pagi.

“Partisipasi masyarakat dalam pilkada itu menjadi roh dari demokrasi, tetapi peran sertanya sangat minim. Ini yang harus menjadi perhatian kita,” kata Didi Suryadi kepada wartawan.

Dia menjelaskan, dari hasil pengamatan selama ini di Jawa Timur tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu relatif belum optimal, yakni sekitar 40-60 persen.

“Fakta ini harus menjadi perhatian karena tak sebanding dengan anggarannya yang besar,” tandas dia.

Menurut Didi, tugas mengatrol partisipasi masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara saja (KPU). Tetapi semua pihak harus ikut serta memberikan sosialisasi kepada mayarakat tentang hak dan kewajiban warga negara untuk berperan aktif dalam pemilu.

Didi mengatakan, penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu salah satunya karena merasa jenuh.

“Hasil dari pemilu tidak sesuai dengan harapan mayarakat, sehingga mereka menjadi malas untuk berpartisipasi dalam pemilu,” kata dia sembari menegaskan TNI siap mengawal pelaksanaan pilkada afar bisa berjalan dengan lancar dan aman. MUHLISHIN