seputartuban.com, TUBAN – Kurikulum Prototipe merupakan nama sebelum diresmikan ini masih terdengar asing. Belum sepenuhnya dijangkau oleh kepala sekolah di Kabupaten Tuban.
Namun kini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah melaunching kurikulum tersebut menjadi Kurikulum Merdeka.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wilayah Tuban-Bojonegoro, Adi Prayitno, Selasa (08/03/2022), mengungkapkan Kurikulum Merdeka adalah kurikulum ekstrakulikuler yang beragam. Konten tersebut akan lebih optimal agar peserta didik memiliki banyak cukup waktu untuk mendalami konsep dan mendalami kompetensi.
“Untuk sementara ini baru enam sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Yakni, SMKN Singgahan, SMKN Tambakboyo, SMK Muhammadiyah Pelayaran. SMK YPM 12, SMK Al Mustawa Soko, dan SMK Sunnatun Nur Senori. Dan semua SMK ini merupakan SMK Pusat Keunggulan (PK),” jelasnya.
Adi menyampaikan, Kurikulum Merdeka sebenarnya sudah diterapkan pada tahun ajaran 2021-2022. Namun, sebelumnya bernama Kurikulum Prototipe, sifatnya masih uji coba. “Kalau SMA itu nanya sekolah penggerak tapi itu nantinya menjadi sekolah atau kurikulum merdeka belajar,” ungkapnya.
Meski sudah diluncurkan, terang Adi, kurikulum baru yang akan meninggalkan Kurikulum 2013 ini masih belum diwajibkan. Masing-masing sekolah diberikan kebebasan untuk memilih kurikulum. Bagi yang belum siap masih bisa menerapkan Kurikulum 2013.
“Harapannya nanti bisa membentuk manusia berkarakter Pancasila. orientasinya berwawasan kebangsaan, bergotong royong, berbudi luhur yang baik. Lebih diarahkan ke karakter Pancasila tetapi tetap juga mengedepankan kompetensi yang unggul, cerdas tetapi mendorong kepada karakter-karakter pancasila kepada nilai-nilai yag sudah di ajarkan,” jelasnya.
Sementara itu, untuk mencapai Kurikulum Merdeka Belajar tersebut, dari pihak sekolah mengusulkan agar kepala sekolah mengikuti pelatihan-pelatihan dan kemudian bisa menerapkan kurikulum tersebut. “Disekolah tersebut nantinya akan mendapatkan fasilitas berupa bantuan untuk sarana prasarana dan semacam workshop-worksop untuk peningkatan kualitas guru,” tutupnya. RHOFIK SUSYANTO