TUBAN

Seputartuban.com-Tidak jelasnya konsep peta penataan pembangunan di kawasan pantai, atau yang menjorok ke laut, menjadi penyebab utama terjadinya abrasi di pesisir utara di Kabupaten Tuban. Titik pengikisan pantai paling parah berada di sebelah barat Terminal Wisata Tuban.
Direktur Lambaga Konservasi dan Perlindungan Sumber Daya Alam (LKPSDA) Tuban, Edy Thoyibi, mengatakan banyaknya bangunan yang menjorok ke laut menghambat arus gelombang bergerak ke daerah pantai. Sedangan space kosong di kanan kirinya menjadi titik utama gempuran ombak sehingga mengakhibatkan pengikisan pantai. Kondisi ini makin diperparah seiring meningkatnya gelombang.
“Penyebab utama (pengkisan-red) karena banyaknya bangunan yang menjorok kelaut, sehingga daerah pantai yang tidak ada bangunannya akan terkikis. Saat ini semakin banyak pembangunan indrutri berada di tepi pantai Tuban dan tidak memperhitungkan dampaknya,” papar Edy.
Seharusnya, sambung dia, dalam pelaksanaan reklamasi harus memperhatikan arus samudera utara. Sebab arus itu akan memutar dan mengakibatkan pengikisan pantai. Akibatnya, sepanjang 200 meter pesisir di kawasan Terminal Wisata Tuban mengalami pengikisan luar biasa. Tidak itu saja. Sejumlah phon cemara berumur puluhan tahun yang ada di kawasan itu banyak yang roboh.
“Kita berarap kepada pemerintah kabupaten untuk mengevaluasi konsep pembangunan di kawasan pantai. Jangan asal membangun,” tandas dia.
Secara tehnis, kata Edy, saat terjadi arus barat akan terjadi pengikisan pantai yang sangat luar bisa. Dia mencontohkan, pelabuhan industri milik PT Semen Indonesia (PT SI) termasuk kawasan yang membahayakan bagi para nelayan.
Menurut Edy, dalam pembangunan dan pemberian izin untuk pemanfaatan pantai seharusnya pemerintah kabupaten harus memperhatikan dampak yang akan terjadi. Sehingga masyarakat yang ada di tepi pantai tidak dirugikan dan bahkan bisa membahayakan mereka.
Kabag Humas dan Media Pemkab Tuban, Teguh Setyobudi, mengatakan konsekwensi dari pembangunan yang menjorok kelaut membuat daerah yang ada di kanan kiri bangunan tersebut akan mengalami pengikisan atau abrasi.
“Untuk mengatasi masalah itu, kita akan melakukan upaya pembangunan tangkis laut atau seawoul di sekitar pantai. Ke depan perizinannya untuk pembangunan yang ada di sekitar pantai akan kita perketat,” jelas Teguh. MUHLISHIN