Kiriman Pupuk Datang Langsung Diserbu Petani

JENU

seputartuban.com – Setelah hampir 1 bulan terjadi kelangkaan pupuk, Rabu (2/4/2014) para petani rela antri hingga berjam-jam agar mendapatkan jatah pupuk, karena kios resmi baru mendapatkan kiriman pupuk.

DISERBU : Para petani mengantri pupuk disalah satu kios resmi yang baru mendapatkan kiriman
DISERBU : Para petani mengantri pupuk disalah satu kios resmi yang baru mendapatkan kiriman

Seperti yang terjadi pada Sukirno (46) warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, dia rela antri hingga 4 jam didepan kios pupuk. Agar mendapatkan pupuk untuk dipakai menyuburkan jagungnya yang sudah ditanam 3 pekan sebelumnya.

Dia kesal, karena dibeberapa kecamatan mengalami kondisi serupa. Hal ini jelas membuat para petani sangat resah, karena jika tanamanya tidak mendapatkan pupuk yang dibutuhkan akan menyebabkan hingga gagal panen. “Sebagian lahan sudah kerdil jagungnya mas. Antri tidak masalah yang penting dapat pupuk. Pemerintah jangan mengurangi jatah pupuk, petani bisa hancur (rugi),” kata Sukirno.

Pemilik kios pupuk, Anas Sucipto (48), warga Desa Jenggolo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban menjelaskan bahwa langkanya pupuk akibat habisnya stok pada gudang penyangga di Kabupaten Tuban. Sehingga jatah dikiosnya dihentikan pengiriman jatah pupuknya.

Selain itu, Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) untuk setiap kios di Kabupaten Tuban dikurangi. Sebelumnya, sebesar 75 ribu ton menjadi 30 ribu ton saja. Pengurangan tersebut menjadikan jatah berkurang dan dampaknya kebutuhan pupuk petani semakin tidak tercukupi. “Jatah dikurangi, bagaimana kami menjual, tidak ada barangnya. Kalau dikurangi dari RDKK terus ya akan seperti ini, ” ungkap Anas.

Sementara itu, terkait pengurangan pupuk dan kelangkaan ini, Kepala Dinas Pertanian, Sumiati saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa distribusi pupuk mengalami kendala manajemen pada perusahaan. Imbasnya, terjadi keterlambatan pada gudang penyangga dan kios. ” Kita sudah usahakan dapat distribusi lagi. Pengurangan itu memang masih ada kendala, ” jelas Sumiati.

Diketahui, hingga saat ini disejumlah kecamatan masih mengalami kelangkaan pupuk. Hal ini disebabkan karena pengurangan jatah pupuk di Kabupaten Tuban. Diperparah, lahan pertanian dikawasan hutan (persil) yang luasnya terus bertambah tiap tahun tidak masuk dalam RDKK. (han)