TUBAN
seputartuban.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Tuban, Saiful Hadi menegaskan bahwa dokter Rumah Sakit Nahdhotul Ulama’ (RSNU) Tuban yang menangani persalinan pasien yang diduga menjadi korban mall praktek, tidak sesuai Standart Operasional Prosedur (SOP).

Saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Sabtu (31/08/2013), Saiful Hadi mengatakan penanganan yang dilakukan dokter dalam persalinan pasien, Siti Wahyuni (30), warga Desa Gaji, RT. 02, RW.07, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban dipastikan tidak sesuai SOP.
Karena apabila sudah sesuai SOP maka, tidak akan terjadi kesalahan atau dugaan mall praktek. Seperti yang dialami oleh Siti Wahyuni. Yakni, keluar sebuah benda medis dari kemaluannya, yang diduga tertinggal pasca persalinanya di RSNU Tuban.
Saiful meyakini bahwa, benda tersebut merupakan kain kasa yang berbentuk bulat. Namun saat ditanya tentang kegunaan dan sebab adanya benda itu, mengaku tidak mengetahuinya. Dan saat disoal, sudah kedua kalinya dugaan mall praktek yang dialami pasien RSNU, Saiful mengaku akan memberikan peringatan. “Akan kita kordinasikan bisa menyapa korban dengan baik. Kita manusiakan seluruh pasien. Memang itu kurang sesuai SOP, kalau sudah tidak mungkin ada seperti benda itu, ” tegasnya. (han)
Kepala dinas kesehatannya dipastikan bukan dokter..yang ditunjukkan di gambar itu adalah tampon yang biasa digunakan untuk menghentikan perdarahan yang banyak…yang terjadi hanya salah paham…Ini lah susahnya kalau Kadinkes nya bukan orang kesehatan dan kurang nya komunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien…
OOOOOoooo, tibake ngunu pak dokter. Dadi kadinkes kie gak dokter to..? opo ancen dokter tapi goblok ngunu..
pye iki, iki pye…?
hahhahhhhahhahhahah