Kecelakaan, 2 Siswi Terpaksa Kerjakan UN di RS Medika

Penulis : Hanafi

TUBAN

Kedua siswa saat dirawat di RS Medika

seputartuban.com – Pada hari kedua UN SMP, 2 Siswi SMP Negeri 3 Semanding, Tuban yaitu Sulasmi (15), warga Desa jadi, Kecamatan Semanding, dan Heni Puspitasari (14) Warga Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban. Keduanya terpaksa mengerjakan soal Ujian Nasional di atas kasur Rumah Sakit Medika Mulia Tuban, Selasa (24/04/2012) pukul 09.00 pagi.

Pada pagi saat berangkat ke sekolah, Heni Puspita anak pertama dari 2 bersaudara pasangan dari Pandes (40) dan Lasmirati (33) itu berangkat menggunakan sepeda motor Honda Beat nopol S 4428 ET untuk menjemput temannya Sulasmi  di rumahnya.

Berangkatlah 2 siswi itu dengan maksud menuju sekolahnya. Namun saat tepat di depan balai Dusun Jarum, kendaraan yang dikendarai Heni tersebut mengalami kecelakaan sendiri akibat terjebak lobang jalan yang menganga di tengah jalan, pada hari senin (23/04/2012) kemarin.

Nahasnya kejadian kecelakaan itu mengakibatkan luka serius pada kepala belakang, kaki dan punggung kanan Heni, tak kalah parah luka pada Sulasmi, anak sulung pasangan Jain (50) dan Pasitah (40) di bagian bibirnya sobek dan kakinya bengkak.

Akibat kejadian tersebut, Heni sisiwi kelas 9 C dan Sulasmi kelas 9 B SMP Negeri 3 Semanding ini harus dirujuk ke Rumah Sakit Medika Mulia, dan di ruang Cempaka 6 Rumah Sakit Medika Mulia tersebut, kedua korban menjalani perawatan intensif.

Keduanya akhirnya tidak bisa mengikuti UN pada hari pertama, karena masih menjalani perawatan pada sakit yang diderita. Sedangkan untuk UN hari kedua barulah pihak sekolah yang diminta pihak keluarga koban, agar anaknya tersebut bisa mengikuti UN di rumah sakit.

Selanjutnya pihak sekolah memberikan dispensasi kepada kedua siswinya tersebut, sehingga pihak sekolah mengadakan UN untuk kedua korban di ruang perawatan. Sambil menahan rasa sakit, keduanya mengerjakan naskah UN mata pelajaran Bahasa Inggris, di dampingi Rokhim guru pendamping dan pengawasnya.

Kepala Sekolah SMP N 3 Semanding, Sumijan menjelaskan bahwa kalau ada siswi yang sakit dan sampai di rujuk ke rumas sakit, pihak sekolah akan memberikan dispensasi agar bias melaksanakan UN di rumah sakit.

“Guru dan Pengawas UN saya suruh untuk mengawasi pelaksanaan UN kedua murid saya itu.” tuturnya.

Print Friendly, PDF & Email