Kapolres Pantau Terduga Anggota Gafatar Tuban Hingga ke Kalimantan

TUBAN

Kapolres Tuban, AKBP Guruh Arif Darmawan, dalam sebuah kesempatan
Kapolres Tuban, AKBP Guruh Arif Darmawan, dalam sebuah kesempatan

seputartuban.com – Kapolres Tuban, AKBP Guruh Arif Darmawan memantau langsung perkembangan dugaan warga Tuban yang menjadi anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Termasuk melacak posisi dan kabar nasib sekeluarga tersebut yang kabar terakhir tinggal di Provinsi Kalimantan.

Massa membakar kawasan pemukiman Gerakan Fajar Nusantara di Desa Antibar dan Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hili, Kabupaten Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan, Selasa (19/1/2016). Kabar itu kemudian ditindaklanjuti dengan berkoordinasi kepada pihak kepolisian setempat.

“Kita (Polres Tuban) sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian setempat pasca kabar pemukiman eks gafatar di Mempawah Kalimantan Barat itu dibakar warga. Namun yang pasti pasca kebakaran itu, kabar yang kami terima, tidak menyebabkan korban Jiwa,” ungkap Kapolres Tuban, Kamis (21/1/2016).

Hingga saat ini keberadaan Patria Budi Setyawan (30), Wulansari (28), dan anaknya Jesica Aprilia Setyawardani (5), yang meninggalkan rumah 3 bulan lalu belum diketahui keberadaanya. Namun hampir dapat dipastikan ketiganya tidak menjadi korban amuk massa saat kejadian pembakaran pemukiman tersebut.

Kapolres terus berkoordinasi aktif dengan Kepolisian setempat. Untuk memastikan bahwa warga tuban yang dimungkinkan berada didaerah tersebut seluruhnya masih dalam keadaan hidup.

“Yang pasti kami siap menjemput bilamana 3 warga Tuban terdeteksi keberadaanya disana. Sejauh ini kami masih menunggu informasi terkini untuk memantau perkembangan disana,” pungkasnya.

Luas pemukiman penduduk eks Gafatar yang dibakar warga tersebut berdiri diatas lahan seluas 43 hektar. Aktifitas kesahirian mereka bertani dan tergabung dalam Kelompok Tani Manunggal Sejati.

Diketahui, warga perumahan Tasikmadu, Jalan Cendana III, Rt 08/03, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban tersebut diduga kuat menjadi anggota Gafatar sejak tahun 2012. Dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota (KTA) serta beberapa lembar dokumen yang menyatakan bersedia menjadi anggota Gafatar yang tertinggal dirumah. Hal itu diungkapkan langsung keluarganya kepada wartawan sekaligus menunjukkan bukti-bukti dokumenya. Keluarga berharap suami, istri dan anak tersebut dapat kembali kerumahnya lagi. ARIF AHMAD AKBAR

Print Friendly, PDF & Email