Jangan Ngaku Gusdurian Jika Tidak Pluralis

Penulis : Hanafi

TUBAN

Acara mengenang 100 hari Gus Dur
Acara mengenang 100 hari Gus Dur

seputartuban.com – Annisa Abdurrachman Wahid menegaskan bahwa Pluralisme adalah prinsip yang dimiliki ayahnya yakni KH. Abdurrachman Wachid alias Gus Dur. Hal ini disampaikan saat menjadi narasumber dalam acara mengenang 1.000 harinya KH. Abdurrahman Wachid, Doa bersama dan dialog “Gusdur dan Pluralisme” di gedung Tri Dharma, Tuban, Kamis (28/02/2013).

Dalam dialog yang disampaikan memaparkan arti sebuat Pluralisme. Yakni  sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain.

Koordinator Nasional Gusdurian itu juga mengungkap beberapa prinsip yang dimiliki ayahnya. Diantaranya Persaudaraan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan Penindaan, Kesederhanaan, Sifat Kesatria dan Kearifan Lokal atau Tradisi. Sehingga para pemuda diharapkan dapat mencontoh prinsip Gus Dur. Karena dengan prinsip itu bisa menjadi orang yang bisa diterima banyak kalangan.

Kesatria, mampu menunjukkan dengan langkah untuk menyatukan budaya dan agama. Dengan bersifat arif terhada budaya. Yakni semua jenis budaya bisa menjadi jati diri bangsa. Tanpa membedakan ras, adat, agama dan suku. Dengan menghidupkan budaya lokal, sama halnya mempertahankan budaya Indonesia.

Selain itu, seorang pemimpin harus mampu melihat kekuatan dirinya. Apakah mampu memimpin, tidak hanya bisa memerintah dengan dalih kekuasaan saja.

“Gusdur tidak hanya menggunakan sisi ulama’ dalam memimpin. Namun juga memiliki dedikasi yang mumpuni. Jangan mengaku Gusdurian kalau tidak memiliki kearifan budaya dan kesatria.  Kalau mau jadi murid Gus Dur harus adil dan mampu membangun kebersamaan, ” kata Annisa.

Turut hadir pula menjadi narasumber dalam acara ini, Mantan Ketua Umum Bapa Tuban Tahun 2006- 2012. Pengurus Klentheng Kwan Sing Bio Tuban.