PLUMPANG

seputartuban.com – Warga Desa Cangkring, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban yang dikunjungi Bupati Tuban, Jumat (06/02/2015) mengeluh wilayahnya jadi langganan banjir. Hal ini disebabkan karena pendangkalan sungai avur dan tambak yang mengganggu saluran air. Saat dikunjungi Bupati, kawasan persawahan di desa ini direndam banjir hingga setinggi 1,5 meter.
Menurut Kabul (41), salah satu petani setempat mengatakan selama sungai avur tidak dilakukan normalisasi maka lahan persawahan yang menjadi salah satu mata pencaharian warga akan selalu kebanjiran tiap kali musim hujan tiba. Selain itu, banjir juga disebabkan adanya tambak yang menyebabkan aliran air tidak lancar. “Tiap musim hujan kita tidak pernah panen, sebelum ada tambak itu kita masih panen, karena air tidak bisa lewat,” keluh Kabul.
Warga juga menyampaikan kepada Bupati asal Kecamatan Montong ini, bahwa warga mengatakan mereka menggarap lahan sewaan. Dalam setahun menanam 3 kali, namun dapat memanen penuh hanya 1 kali. Sehingga selalu merugi akibat biaya penanaman dan perawatan tidak kembali.
Lahan yang terendam banjir di kawasan ini sekitar 100 hektar, setiap hektarnya warga menyewa lahan itu sebesar Rp. 20 juta.”Kalau seperti ini terus kita harus bagaimana dan bagaimana nasib kita, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” sambungnya.
Menanggapi keluhan warga, Bupati Tuban, Fathul Huda meminta kepada warga agar tetap bersabar. Karena saat ini sedang dilakukan pembangunan sungai avur. Namun pembangunannya tidak bisa dilakukan secara bersamaan karena terkendala dengan anggaran. “Nanti silahkan dikoordinasikan dengan Camat apa yang menjadi keluhan dari warga, dan kami minta warga untuk bersabar, sebab pembangunan sungai avur masih bertahap,” kata Bupati.
Bupati menambahkan, bahwa pemerintah daerah akan memprioritaskan pembangunan sungai avur supaya banjir yang selalu terjadi di wilayah Plumpang, Rengel, dan Widang bisa teratasi. MUHLISHIN