Penulis : Pito Suwarsono
TUBAN
seputartuban.com – sekitar 14 mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tuban, selasa (20/3/2012) siang berunjuk rasa ke Mapolres Tuban, untuk menyampaikan tuntutannya agar ke-5 kawannya yang ditangkap Polisi dan ditahan di Mapolda Metro Jaya Jakarta agar segera dibebaskan.
Sebelum melakukan aksi demo di Polres Tuban, para mahasiswa ini berjalan kaki dari kawasan Gor Jalan Sunan Kalijaga, menuju Mapolres Tuban dengan melewati Jalan Pramuka. Setelah sampai di Halaman Mapolres Tuban, para aktivis ini lalu menyampaikan tuntutannya melalui orasi dengan penjagaan ketat dari Polwan Polres Tuban.
Dalam orasinya, para pendemo ini melakukan aksi simpatik, untuk menyampaikan tuntutannya agar Polisi segera membebaskan ke-5 kawannya di Jakarta, yang ditangkap Polisi gara-gara terlibat aksi penurunan foto Presiden SBY di Gedung DPR RI beberapa waktu yang lalu.
Menurut para pendemo, yang lebih disayangkan lagi adalah buntut dari aksi penurunan foto SBY tersebut, diduga oknum Brimob di Jakarta melakukan aksi penyerangan dan pengrusakan kantor Sekretariat HMI di Cikini Jakarta, yang mengakibatkan sejumlah aktivis HMI terluka.
“kami meminta agar Kapolres mau tanda tangan untuk menyampaikan kepada polisi di Jakarta agar membebaskan kawan kami disana,” teriak Khoirul dalam orasinya di Halaman Mapolres Tuban.
Sempat terjadi ketegangan antara pendemo dengan Polisi saat para pendemo ini meminta agar Kapolres Tuban AKBP Awang Joko Rumitro melakukan penandatanganan surat pernyataan yang mereka bawa tersebut. Namun dengan alasan bahwa kapolres sedang berada di Bangilan karena ada kejadian Bom sehari sebelumnya, para polisi tersebut menolak menyampaikan tuntutan para pendemo ke Kapolres Tuban.
“Kapolres sekarang ini ada di bangilan, sedangkan Wakapolres sekarang juga berangkat Umroh,” kata salah satu anggota Polisi.
Para pendemo yang tidak terima, tetap memaksa para anggota Polisi yang berjaga tersebut, untuk menyampaikan tuntutannya untuk meminta tandatangan Kapolres, namun tetap ditolak para anggota Polisi. Akhirnya aksi berakhir saat Adzan Dhuhur berkumandang, dan Polisi mengajak para pendemo ini untuk melaksanakan Sholat Dhuhur.