Dinas Lingkungan Hidup Tuban Gandeng Warga Kelola Sampah

TUBAN

PERPANJANG UMUR TPA: Bambang Irawan dengan produk hasil pengelolaan sampah berupa wadah peralatan di meja kerjanya, Senin (23/03/2015) siang.
PERPANJANG UMUR TPA: Bambang Irawan dengan produk hasil pengelolaan sampah berupa wadah peralatan di meja kerjanya, Senin (23/03/2015) siang. foto: WANTI TRI APRILIANA

seputartuban.com-Fenomena tumpukan sampah yang terus menggunung di tempat pembuangan akhir (TPA) milik Pemkab Tuban di Gunung Panggang, Kecamatan Semanding, membuat Dinas Lingkungan Hidup putar otak.

Salah satu upaya untuk memperpanjang “umur” TPA yang saban hari menerima tak kurang 50 ton sampah dari berbagai tempat pembuangan sampah (TPS), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban menggandeng warga dengan memberikan pelatihan terkait pengelolaan sampah.

“Kami memberikan pelatihan kepada kampung-kampung untuk mengelola sampah yang bersumber dari mereka sendiri sebelum dilemparkan ke TPS. Tujuannya untuk perpanjangan umur TPA itu sendiri,” katanya Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban, Bambang Irawan, sembari menunjukan hasil karya pengelolaan sampah di meja kerjanya berupa wadah peralatan, Senin (23/03/2015) siang.

Dia menjelaskan, sejumlah kelurahan di Kecamatan Tuban yang sudah disasar pelatihan diantaranya Sukolilo, Sidorejo, Sendangharjo dan sekolah-sekolah sdiwiyata lainnya.

Bambang mengklaim, hasil pelatihan itu beberapa warga sudah mulai merintis menjadi wirausaha perajin sampah.

“Dan itu berhasil mengurangi 30 persen sampah di TPA per harinya. Itu kan sama dengan menambah umur TPA Tuban. Pada sisi lain, artinnya sampah tersebut masih layak dikelola,”papar dia.

Menurut Bambang, penumpukan sampah yang saat ini sudah mencapai ambang batasan dengan volume 50 tonper hari diduga selain pasokan dari tiap TPS juga berasal dari kegiatan domestik, komersial, rumah sakit, rumah tangga serta beberapa tempat umum lainnya.

“Bayangkan, setiap satu orang berpotensi menghasilkan sampah 1,6 liter per harinya. Menyedihkannya lagi mereka tidak mengetahui dan terlalu apatis perihal pengelolaan sampah sebelum sampai ke TPA. Untuk itu pelatihan ini akan terus kita gencarkan sebagai solusi,” tutur Bambang. WANTI TRI APRILIANA