Diduga Bekas Kerajaan Majapahit Ditemukan Di Semanding

SEMANDING

seputartuban.com – Sebuah benda berupa batu bata yang diduga bangunan pada zaman kerajaan majapahit ditemukan di Desa Boto, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Pertama kali ditemukan oleh seorang pemuda warga desa setempat bernama Angga (25), warga desa setempat pada 15 Oktober 2013.

benda sejarah
BENDA SEJARAH : Angga saat dilokasi penemuan batu bata yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit

Saat dikonfirmasi dilokasi penemuan, Rabu (06/11/2013), sekitar kawasan wisata air terjun Banyulangsih atau 200 kearah barat dari lokasi wisata. Ditemukan pecahan batu bata merah dan batu bata hitam.

Diduga batu tesebut merupakan puing dari bangunan pada zaman majapahit. Setelah dirinya menemukan batu bata didalam bongkahan tanah menyerupai gundukan itu, dirinya langsung menanyakan kepada sesepuh atau pemerintah desa setempat.

Banyak warga mengiyakan, bahwa di lokasi penemuan batu itu dahulunya pernah berdiri bangunan. Pada zaman Kerajaan Majapahit, sekitar penemuan batu bata dan hitam itu juga pernah dibangaun sebuah surau yang dipergunakan untuk membuat senjata atau rumah para empu. Bahkan tidak jauh dari lokasi juga terdapat salah satu makam Bupati Tuban yang ke 22 yakni P. SOEDJONO POETRO ( 1748-1755).

Kini keberadaan pecahan batu bata sebanyak 48 buah itu disimpannya dirumah Kepala Desa (kades) Boto. Saat ini dirinya masih berusaha untuk memastikan kebenaran dan bukti dari tim Museum Kambang Putih untuk melakukan penelitian. “sudah saya hubungi, tinggal menunggu saja pemeriksaan. Saya juga sudah bertanya lebih dari 10 orang desa, kataya begitu (bekas bangunan untuk empu (Pande/pembuat keris),“ katanya.

Terpisah, Kades Boto, Hartono saat dikonfirmasi membenarkan temuan benda yang diduga peninggalan kerajaan majapahit ini. Kemudian akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan kebenaranya.

“biasanya warga menyebut dengan Empu Bisali, atau orang yang mampu membuat senjata seperti keris dan sebagainya itu. Kita harus jaga dan lestarikan, kalau memang itu cagar budaya,“ ungkapnya. (han)