TAMBAKBOYO
seputartuban.com – Sudah 20 hari lahan PT. Holcim Indonesia Tbk masih diblokir warga Desa Merkawang, Kecamatan Tambabkoyo, Kabupaten Tuban, sejak Jum’at (18/10/2013) hingga sampai Rabu (06/11/2013). Pemblokiran dilakukan akibat belum disepakatinya tuntutan warga.

Warga meminta agar diberikan kompensasi ganti guna lahan seluas seluas 332 meter persegi atau panjang 700 meter. Warga meminta sebesar Rp. 110.000 per meternya. Namun belum disepakati Holcim karena dinilai terlalu mahal. Selain itu, perusahaan menyamakan bahwa harga tanah disekitar lahan sengketa tidak semahal yang diminta warga.
Kades Merkawang, Mastur saat dikonfirmasi melalui ponselnya mengatakan bahwa lahan masih diblokir warga. Karena tuntutan warga tidak kunjung dipenuhi perusahaan. “Itu malah disampikan oleh Joko Sulistyo, dia tidak bisa membayar tuntan warga,” jelasya.
Sampai saat ini, perusahaan baru menyepakati besarnya konpensasi besarnya Rp. 55 ribu. Namun jumlah itu masih dinilai terlalu murah oleh warga. Dikarenakan dianggap tidak sepadan fungsi lahan sebelumnya yang saat ini dialih gunakan. Yakni untuk aliran air hujan saat penghujan dan jalan setapak saat kemarau. “Cuma Rp. 55 ribu, warga tidak sepakat itu. Akan blokir lagi katanya tim,” katanya.
Terpisah, Tuban Project Communication PT. Holcim Indonesia Tbk, Indri Siswati saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihak perusahaan belum dapat meyepakati nilai kompensasi tanah yang diajukan warga.
Ditegaskan harga yang diajukan perusahaanya sebenarnya sudah sesuai harga tanah pada umunya. Diharapkan kasus ini dapat segera diselesaikan. Sehingga area yang diblokir warga dapat dipergunakan untuk lahan pakir. “Karena memang saya tidak hadir, hasil konfirmasinya belum disepakati. Itu harga beli tanah sesuai dengan kondisi yang ada. Rencana akan duduk bersama lagi,” unngkapnya. (han)