TUBAN
seputartuban.com – Demi mempertahankan tradisi atau budaya, nelayan di Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban rela tidak melaut. Ratusan nelayan di Kelurahan Karangsari, Kingking dan Sidomulyo, Kecamatan setempat, tidak berangkat mencari ikan karena melaksanakan sedekah laut, Rabu (16/10/2013).

Dalam acara tahunan tersebut seluruh nelayan menyandarkan perahu atau kapalnya dipantai setempat. Tidak melakukan aktivitas seperti biasanya. Sedekah laut diawali dengan melarung sesaji berupa beberapa jenis makanan dan perlengkapan ritual lainnya ke laut.
Ratusan kapal mengikuti arah kapal yang membawa sesajen menuju laut lepas untuk dilarung. Terlihat kapal dipasang beragam bendera, untuk membuat suasana makin meriah. Untuk melaksanakan kegiatan rutin ini, para nelayan rela untuk tidak melaut selama 2 hari. Bahkan sebagian nelayan sudah tidak melaut selama sepekan.
Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan acara tahunan yang wajib dilaksanakan bagi nelayan. Tidak hanya itu, mereka juga mengecat badan perahu dan memperbaiki mesin untuk membuat suasana sedekah laut ini makin ramai.
Seperti yang dilakukan Slamet Sutomo (31), nelayan asal Kelurahan Kingking saat ditemui mengatakan dirinya sudah 3 hari tidak melaut. Karena dia memperbaiki kapal berukuran 12 Meter X 3,5 meter miliknya.
Apabila dihitung dalam pendapatan, dari hasil mencari ikan dalam sehari dirinya mampu memperoleh sebesar Rp. 30 sampai Rp. 35 juta. Bila dalam 3 hari bisa ditotal ada sebesar Rp. 90 jutan. Untuk perbaikan dan pemberian pernik kapal, dirinya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 3 juta. Namun dia tidak merasa keberatan, karena sudah menjadi tradisi.
“Ini kan acara sedekah laut, harus rela saja. Bentuk sedekah kita ya seperti ini. Jangan dikalkulasi uang itu, bisa banyak. Kita perbaikan perahu saja sudah hampir Rp. 3 jutaan, ” ujarnya.
Terpisah, Ketua Panitia sedekah laut, Imron Suhadi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa tradisi turun temurun ini terus dijaga kelestarianya. Disoal nelayan yang rela merugi akibat sedekah bumi ini, hal tersebut merupakan bentuk sedekah dari nelayan, serta bentuk nyata kepedulian untuk menjaga warisan para leluhurnya.
Acara ini diikuti oleh sekitar 143 perahu nelayan. Sertai dimeriahkan pentas musik dangdut untuk menghibur para nelayan yang tidak melaut. “Biaya iuran dari nelayan, tidak ada tarikan yang dipaksa. Semuanya sedekah dari nelayan, ” pungkasnya. (han)