Penulis : Hanafi
TUBAN
seputartuban.com – Bupati Tuban, Fathul Huda mengadakan buka puasa bersama sekaligus temu pejabat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tuban dengan para pengusaha yang beroperasi di wilayah Kabupaten Tuban, di Gedung Korpri, Selasa (24/07/2012).
Acara yang bertemakan Audensi Sinkronisasi dan Optimalisasi pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka mendukung program pembangunan daerah di Kabupaten Tuban tersebut dibuka langsung oleh Fathul Huda.
Sedikitnya 100 undangan dari para pelaku perusahaan, perdagangan, perbankan, koperasi, dan penyedia jasa, serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Instansi vertikal yang ada di Pemerintahan Kabupaten Tuban. Pertemuan ini membahas terkait kerjasama dalam program pembangunan daerah dan pelaksanaan CSR seluruh perusahaan yang beroperasi di Tuban.
Dalam sambutannya, Fathul Huda mengajak para pengusaha dan manajemen perusahaan untuk ikut andil dan berperan aktif dengan mengoptimalkan dana CSR, dalam mensejahterakan dan membangun Kabupaten Tuban. Partisipasi yang dimaksud adalah melalui mekanisme penyaluran dana CSR untuk kemaslahatan masyarakat Tuban diberbagai bidang.
” Saya ajak bersama-sama dalam menjalankan roda pemerintahan ini, untuk kepentingan masyarakat, serta bentuk kepedulian perusahaan untuk turut serta merealisasikan CSR ini,” tuturnya.
Agenda acara juga diisi dengan pemaparan program pembangunan daerah oleh Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein. Dalam materinya menjelaskan adanya program pembangunan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada baik dari aspek pendapatan, lapangan pekerjaan, dan peluang usaha untuk indeks peningkatan ekonomi masyarakat.
Adapun prioritasnya dibidang kesehatan, bidang ekonomi, badang insfratruktur, bidang ketenagakerjaan, bidang pendidikan dan kepemudaan, bidang pemerintah, dan bidang agama. Sedangkan untuk akselerasi program pemberdayaan ekomoni dan penanggulangan kemiskinan, Pemkab Tuban akan mengoptimalkan potensi lokal agar mampu bersaing.
Dalam kesempatan ini, Noor Nahar Hussein juga mengungkapkan bahwa jumlah rumah tidak layak huni pada tahun 2011 yaitu sebanyak 80.145 rumah. Yang tersebar di 20 Kecamatan. Adapun yang terbanyak berada di wilayah Kecamatan Soko dengan jumlah 9.646 rumah, dan paling sedikit di wilayah Kecamatan Kenduruan dengan jumlah 80 rumah.
“Jumlah ini merupakan hasil sensus rumah tangga miskin yang mempunyai rumah tidak layak huni pada tahun 2011, sedangkan ditahun 2012 sudah berkurang jumlahnya,” ungkapnya.
Wakil Bupati yang juga Ketua DPC PKB Tuban ini menyinggung terkait adanya CSR atau tanggung jawab perusahaan bersama masyarakat, untuk menciptakan hubungan yang selaras, seimbang dan sesuai lingkungan, nilai, norma dan budaya di lingkungannya. Dalam paparannya ia mengajak seluruh pelaku dunia usaha, organisasi berbadan hukum, dan semua pengusaha dalam memfasilitasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemkab Tuban.
Adapun dana CSR yang sudah terelisasi di tahun 2011 meliputi 11 perusahaan, dengan jumlah total CSR sebesar Rp.104.516.396.778, tertinggi diberikan oleh PT. Semen Gresik dengan jumlah total Rp. 90.849.941.827, sedangkan di tahun 2012 baru 6 perusahaan yang masuk data.
“Saya harapkan di tahun ini, semuanya bisa melaksanakan bantuan CSR dengan baik, agar penggunaannya bisa lebih maksimal,” imbuhnya.
Pemkab sendiri akan mengadakan program jangka pendek dengan melaksanakan pasar murah CSR yaitu penjualan paket sembako yang difasilitasi oleh Forum Komunikasi CSR Tuban. Audiensi juga diadakan jajak pendapat diantaranya dari perwakilan PT. Semen Gresik yaitu, Kepala Departemen Pengelolaan Sosial dan Lingkungan Semen Gresik, Faf Adi Syamsul, yang menyampaikan adanya CSR akan melanjutkan keberlangsungan kesejahteraan masyarakat.
“Dari 180 milyar dana CSR PT. Semen Gresik yang terbagi untuk Tuban saja sebesar 98 milyar. Rencananya ditahun 2013 akan ditambah karena dengan adanya pabrik Tuban 4,” ujarnya.
Foto : Suasana pertemuan di gedung Korpri
Semoga Faf adi syamsul menepati ucapanya sesuai UU No 47 tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan, karena selama tahun 2012 PT. Semen Gresik menjadi pembicaraan Nasional terkait ada dugaan koropsi dana CSR PTSG.