Penulis : Hanafi
TUBAN
seputartuban.com – Untuk kebutuhan sesaji, Klenteng Kwan Sin Bio (KSB) Tuban membeli penyu dari nelayan. Pembelian penyu hijau ini untuk keperluan salah satu proses ritual larung. Ritual pelepasan atau larung sesaji ini dilakukan umat KSB.
Dengan melarung penyu yang telah diberi mantra dipercaya akan mempermudah berkah dan kemakmuran. Selain itu juga menolak kerusakan dan kekerasan.
Salah satu umat KSB yang bersembahyang, Febry Angsuli Satya (32), warga Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Kamis (24/1/2013) mengatakan pelepasan penyu dilaut merupakan salah satu ritual khusus.
Sehingga pihak Klenteng KSB harus membeli penyu dari para nelayan untuk keperluan larung ini. “Kalau tidak beli terus dari mana mas. Tapi setelah kita gunakan sesaji, pasti kita lepas ke laut lagi,” ujarnya.
Diketahui bahwa penyu hijau yang sedang berada dikawasan KSB Tuban ini sedang terluka akibat terkena jaring nelayan. Luka sobek sedalam sekitar 3 Cm, lebar 10 Cm pada kaki kanan. Luka juga terdapat pada cangkang penyu, hingga mengakibatkan keluar cairan warna merah.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari salah pemilik warung yang berjualan di klenteng KSB, Slamet (51) warga setempat. Saat dikonfirmasi mengatakan penyu itu dibeli dari nelayan bernama Supendik (32) warga Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.
Dibeli KSB dengan harga Rp. 2,5 juta, dengan jumlah penyu sebanyak 4 ekor. Namun saat ditemui disebelah timur parkir klenteng KSB, terdapat 2 ekor. Hingga brita ini direlease, belum diketahui penyu lainnya. Dan pihak KSB tidak bisa dikonfirmasi terkait hewan yang dilindungi ini.