Penulis : Hanafi
TUBAN
seputartuban.com – Dinas Kesehatan Pemkab Tuban berjanji akan memberi Kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) pada keluarga balita penderita tulang keropos.
Pulung Refi Sugiarto (3) itu buah hati dari Kacung Budi (28) dan Tini Andriyati (24). Warga Dusun Tlogo, Desa Prunggahan Kulon, RT. 02, RW.11, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Menderita Displastic Bone Neurofibromatosis, atau biasa disebut pengeroposan tulang dan kerusakan sendi.
Balita itu sejak umur 1 tahun 6 bulan sudah menderita kelainan tulang. Bahkan sekarang sudah berumur 3 tahun 10 bulan, sakit yang diderita Pulung semakin parah. Keroposan tulang menjalar pada tulang tangan kiri dan punggungnya atau bagian tubuh kirinya.
Lambat laun, penyakit yang diderita Pulung semakin menjalar sehingga biaya pengobatanya semakin besar. Apalagi penyakit ini masih langka, sehingga pengobatanya masih belum dapat dipastikan. Selain itu, proses rawat jalan membuat Kacung yang sehari-hari sebagai tukang bangunan harus menanggung beban biaya lebih.
Karena selain biaya obat yang tinggi, juga biaya hidup juga harus ditanggung. “tidak jarang kita harus sampai kos saat diperiksa di Surabaya. Sementara pendapatan saya sangat kurang untuk mencukupinya,” jelas Kacung Budi, ayah Pulung.
Surat pernyataan miskin nomor 405/SPM/I/2013 tertanggal 15 Januari 2013 yang dikeluarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, hanya mampu menggratiskan obat dengan harga dibawah Rp. 50 ribu. Sedangkan, kebutuhan obat yang harus yang dibutuhkan Pulung rata-rata diatas Rp.70 ribu. Sehingga surat tersebut nampaknya tidak lagi dapat digunakan untuk meringankan beban biaya keluarga sederhana ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Tuban, Saiful Hadi, saat dikonfirmasi, Kamis (24/1/2013) secara tidak langsung membenarkan jika keluarga ini belum masuk daftar Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Dan berjanji akan memberikan jaminan kesehatan ini sehingga dapat digunakan untuk keperluan pengobatan Pulung.
Masih menurut Saiful, pemberian Jamkesda melalui survey dari desa setempat. Kemudian diajukan ke BPS dan akan direkomendasi ke Dinkes Pemkab Tuban. “Akan kita usulkan tahun ini pasti dapat Jamkesda. Kemaren data BPS kurang klop dengan pemberian Jamkesda. Saya akan bantu memperoleh Jamkesda. Memang Jamkesda lebih baik dari SKM, ” ungkapnya.