SOKO

seputartuban.com–Ini peringatan bagi warga Kabupaten Tuban agar tak mudah terkecoh dengan pelbagai modus kejahatan. Selain modus melalu telepon dengan iming-iming sejumlah uang, belakangan muncul kembali praktik penipuan dengan cara menyebar dokumen penting di jalan raya dan tempat umum strategis lainnya.
Modus yang pernah marak pada era 1990-an itu hampir saja mempedayai Muntolip, lelaki 45 tahun asal Desa Simo, Kecamatan Soko. Sekuriti sebuah perusahaan oto bus antar kota antar provinsi ini, sempat kaget bercampur surprise saat menemukan sebuah amplop besar berwarna coklat saat dia hendak meninggalkan tempat kerjanya di Jalan Untung Suropati Bojonegoro, Sabtu (13/12/2014) pagi.
Tak sabar ingin mengetahui apa gerangan isi amplop itu buru-buru Muntolip menepi. Dengan gemetar dan hati-hati bapak dua anak itu membukanya. Rasa kagetnya kian menjadi-jadi karena ternyata dalam amplop berkop PT Citra Karya Sejahtera dengan nomor registrasi 03SCR27547
tersebut berisi beberapa dokumen panting.
“Saya kaget bukan main ternyata isi amplop itu isinya surat-surat berharga,” kata Muntolip di rumahnya Desa Simo, Kecamatan Soko, Senin (15/12/2014) siang.
Surat-surat berharga yang dimaksud Muntolip adalah selembar cek Bank BCA senilai Rp 1,7 miliar, surat izin usaha perdagangan (SIUP) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov DKI Jakarta serta surat hak tanah dari BPN Kota Bontang. Dalam amplop itu juga tertera nama pemilik yakni Ir Bambang Supriyambodo dengan alamat Jalan Gading Maya Raya RT 01 RW 01 Mangga Dua Kelapa Gading Jakarta Utara. Telepon kantor 021 5014 8777 dan contac person 085236111198.
“Sebetulnya saya pengin nelepon. Bukan bermaksud meminta imbalan atau apa. Ini kan dokumen penting. Saya bisa bayangkan betapa rumitnya mengurus surat-surat penting yang hilang itu,” papar Muntolip.
Beruntung sebelum itu dilakukan dia terlebih dulu memberitahukan perihal ampol rezeki ini kepada Ahmad, anaknya. Tahu bapaknya akan kena jebak, Ahmad yang melek IT ini langsung menelusuri keberadaan PT Citra Karya Sejahtera melalui internet. Ternyata tidak ada satupun nama perusahaan tersebut. Malah dia menemukan imbauan tentang penipuan berkedok surat atau dokumen jatuh.
Disebutkan, penipuan berkedok surat jatuh sudah lama beredar di masyarakat. Terbukti pada salah satu blog dengan alamat http://dahlialoka.blogspot.com/2009/03/hati-hati-penipuan-lagi.html.
Pemilik blog yang memposting tanggal 02 Maret 2009, menjelaskan sebuah modus yang sama yakni dengan menjatuhkan amplop coklat berisikan surat-surat penting. Siapa saja saja yang mengembalikan akan menerima imbalan ratusan juta melalui trasfer ATM yang dipandu pelaku. Akhirnya si penemu akan dikuras habis isi ATM nya. ARIF AHMAD AKBAR