Warga Ring 1 Minta Diprioritaskan, Security PLTU Blokir Pintu Masuk

JENU

seputartuban.com – Puluhan security proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), di Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Rabu (11/09/2013) memblokir pintu masuk areal proyek. Akibatnya ratusan pekerja tertahan diluar kawasan proyek, dan kembali normal ketika tuntutan pengunjuk rasa dipenuhi manajemen PLTU.

PLTU diblokir warga
PRIORITAS : Aksi pemblokiran pintu masuk areal proyek pembangunan PLTU

52 security sejak pagi hingga siang hari melakukan aksi unjuk rasa. Dengan menutup pintu masuk menuju area lokasi proyek pembangunan PLTU tanjung awar awar. Semua personil pengamanan yang bekerja melalui perusahaan outshourching penyedia tenaga kerja security, PT  Andika Mitra Parita berunjuk rasa dengan memblokir akses utama pintu masuk menuju lokasi proyek PLTU.

Hal ini mengakibatkan ratusan pekerja proyek yang akan masuk ke area lokasi proyek pembangunan kontruksi PLTU tertahan diluar pagar. Karena pintu masuk diblokir para security yang mogok ini. Bahkan mobil yang membawa karyawan proyek juga tidak bisa masuk ke lokasi, sehingga banyak yang kembali.

Lantaran tidak bisa masuk kerja, akhirnya para pekerja proyek justru bergabung dengan massa unjuk rasa. Agar warga sekitar diutamakan menjadi pekerja teknis atau non teknis dalam proyek pembangunan PLTU tersebut.

Para security ini menuntut agar mereka yang rencananya akan di pecat dibatalkan. Serta mereka meminta agar PT Andika Mitra Parita atau diputus kontraknya.  Agar para security bisa bekerja langsung di bawah PLN.

PLTU diblokir
TERTAHAN : Para pekerja proyek PLTU tertahan diluar, karena pintu masuk diblokir pengunjuk rasa

Perwakilan dengan manajemen PLN akhirnya mengadakan pertemuan didalam area proyek. Koordinator aksi, Rifky saat dikonfirmasi mengatakan hasil pertemuan tersebut disepakati bahwa terhitung mulai hari rabu (11/09/2013) PT AMP yang menyediakan tenaga kerja selama ini diproyek PLTU di putus kontraknya oleh PLN dan para security tetap bekerja. “semua point disetujui semuanya desa ring 1 diprioritaskan bekerja,” jelasnya.

Para security ini akhirnya tetap bekerja diproyek pembangunan PLTU dan dibawah koordinasi paguyuban warga desa ring 1 PLTU. Sedangkan poin kedua yang juga di sepakati oleh pihak adalah pihak PLN akan mengutamakan tenaga kerja desa ring 1 untuk bekerja. Pada saat proyek pembangunan maupun jika sudah beroperasi.

Setelah tuntutan disepakati, massa akhirnya membuka pemblokiran. Sehingga para pekerja proyek yang semula tertahan diluar kawasan proyek dapat kembali bekerja. (pit)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses