MERAKURAK
seputartuban.com – Puluhan warga yang tergabung dalam Barisan Warga Koro Bersatu (BARWATU) Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak melakukan unjuk rasa di Crusher PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, Senin (3/3/2014).

Para pengunjuk rasa menuntut agar dipekerjakan disalah satu anak perusahaan berplat merah itu, yaitu PT. Swabina Gatra. Mereka mengaggap perekrutan tenaga kerja yang dilakukan oleh PT. Swabina Gatra tidak jujur. Untuk menyampaikan tuntutanya, mereka melakukan orasi dan mengelilingi jalur tambang dengan mengendarai kendaraan roda tiga dan sepeda motor.
Kordinator aksi, Tabah Ali saat diwawancarai mengatakan, warga menganggap penyebab berkurangnya sumber air yang ada karena ekplorasi yang dilakukan oleh perusahaan. Selain berdampak pada debit air, aktifitas pertambangan juga membuat warga Koro galau, karena mendengar suara ledakan.
“Getaran dari ledakan pernah merobohkan mushola dan membuat rumah warga retak-retak. Selain itu juga dampak sosial, banyaknya para pemuda yang pengangguran. Kita berharap perusahaan lebih memprioritaskan warga ring 1 didalam rekrutmen tenaga kerja,” ungkap Tabah.
Selain itu, para pengunjuk rasa menuntut janji-janji yang belum dipenuhi oleh PT. Semen Indonesia. Diantaranya melaksanakan tanggung jawab lingkungan melalui pemberdayaan masyarakat miskin, menjamin biaya pendidikan bagi seluruh anak usia sekolah di Desa. “Kita juga meminta agar perusahaan memberikan kesempatan kerja secara khusus kepada para pemuda pengangguran di Desa,” tuntutnya.
Setelah ditemui perwakilan perusahaan, para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib. Termasuk aksi pemblokiran jalan tambang juga dibuka lagi. Sebelumnya saat aksi berlangsung juga sempat terjadi ketegangan dengan Polisi akibat pemblokiran jalan ini.
Terpisah, Kasi Bina Lingkungan Tuban PT. Semen Indonesia, Herry Kurniawan saat dikonfirmasi mengatakan keluhan warga warga terkait berkurangnya sumber air yang disebabkan perusahaannya, belum diuji secara teknis. Sedangkan rekrutmen tenaga kerja yang dilakukan selama ini sudah sesuai dengan kebutuhan yang ada, dan tidak ada biaya untuk masuk kerja.
“Besok akan dilakukan pengumuman lowongan kerja untuk tahap 2. Pengumuman itu akan disebarkan didesa-desa. Sedangkan untuk tahap 1 hingga saat ini masih belum dilakukan pengumuman,” kata Hery. (lis)