Penulis : Muhaimin
TUBAN
seputartuban.com – Pelanggaran lalu lintas masih marak di Kabupaten Tuban, khususnya kelas jalan. Trcuk-truck pengangkut bahan tambang, galian atau kebutuhan pabrik melaju dijalan raya yang bukan semestinya dilewati.
Seperti pantauan seputartuban.com disejumlah wilayah beberapa pekan terakhir ini. Trcuk-truck ini melenggang dengan tenang meski melewati sejumlah jalur yang diduga bukan jalanya. Alhasil selain membuat jalan raya menjadi rawan kecelakaan, juga jangka panjang akan cepat rusak. Karena menanggung beban yang tidak seharusnya.
Salah satunya dijalan Merakurak. Dump truck dan bahkan truck bertonase besar, jenis fuso hilir mudik dijalan raya dari arah Koro menuju Kec. Jenu atau Kec. Tuban. Hal ini sudah berulang kali namun tetap saja nampak tidak pernah mendapat teguran.
Truck-truck milik pengusaha besar ini muat hasil galian untuk tanah uruk, hingga tanah merah dari kawasan Kec. Merakurak sisi barat. Tidak jarang jika truck besar ini antri dijalan raya, membuat kemacetan lalu lintas.
Sedangkan persimpangan pasar Merakurak, meski terdapat tanda larangan truck melintas kearah timur, dump truck pengangkut tanah uruk masih saja melintas. Dan diperparah, muatan yang saat ditiup angin menimbulkan debu dan mengganggu pengendara sepeda motor tersebut tanpa ditutupi.
“meski saya sudah pakai helm tropong, saya kalau ada truck itu mulut saya tutupi dengan tangan. Karena bisa saja debunya terhirup saya,” ungkap Budi (24), warga yang melintas, Minggu (20/05/2012).
Kapolsek Merakurak, AKP. Kusrin, saat dikonfirmasi sebelumnya mengatakan meski wilayahnya sering terdapat pelanggaran truck ini, namun tidak dapat berbuat banyak untuk melakukan penindakan. Karena pihaknya tidak memiliki unit lalu lintas yang memiliki wewenang penegakan hukum lalu lintas.
“saya tidak punya unit lalu lintas. Bisanya ya hanya melakukan pembinaan kepada sopir maupun teguran-teguran lisan agar tidak diulangi lagi,” tegasnya.
Kondisi serupa juga terjadi dijalur Jatirogo – Bojonegoro. Ruas jalan profinsi ini beberapa bulan terakhir dipadati truck-truck besar yang menuju Jawa Tengah, maupun sebaliknya. Jalur yang sempit dilewati truck besar tidak jarang juga membuat pengguna jalan lain sangat terganggu.
Jika dari arah berlawanan terdapat truck atau mobil kelas sedang sudah harus ekstra hati-hati jika tidak ingin terperosok keluar jalur. Pasalnya besarnya truck sudah melebih separo dari jalan raya. Hal ini nampaknya juga belum mendapat tindakan dari pihak terkait untuk penegakan hukum.
Alhasil, jalan propinsi ini tidak butuh waktu lama sudah mengalami kerusakan yang hampir merata disetiap jalur. Dan hal ini membuat pengguna jalan khususnya roda dua harus berhati-hati karena lobang jalan sudah sangat banyak.
Foto : Truck yang sedang melintas di kawasan Kec. Singgahan dan di wilayah Kec. Merakurak
lha iku lah indonesia nek wong sugehh seng salah ora opo-opo, tapi nk wong mlarat(wong cilik) dadi masalah… Nuwon..!!!