Tidak Punya Biaya, Anak Buruh Tani Lumpuh Akibat Polio

KEREK

seputartuban.com – Setyowati (12), putri dari pasangan Wiji (49) dan Januri (52), warga Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban mengalami lumpuh setelah terserang polio sejak usia 1 tahun. Akibatnya saat ini tidak bisa tumbuh layaknya anak seusianya.

anak buruh tani menderita polio
LEMAH : Kondisi kesehatan setyowati kian memprihatinkan

Saat dikunjungi seputartuban.com, Minggu (13/10/2013), Setyowati hanya terbaring ditempat tidur dan ditemani sebuah radio. Kondisi ini sejak penyakit polio menyerang pada usia 1 tahun. Sempat dibawa ke rumah sakit, dan sepulangnya kondisi kesehatanya tidak kunjung membaik.

Bahkan berdampak buruk pada pertumbuhanya. Hingga saat ini tidak dapat tumbuh seperti anak seusianya. Karena beratnya hanya 12 Kg dan belum dapat berjalan. Bahkan hari-harinya dihabiskan dengan berbaring. “Awal mulanya panas selama 2 bulan, dan sudah kita bawa kerumah sakit. Setelah pulang dari rumah sakit ya malah seperti ini kondisinya,” ungkap Januri.

Keinginan besar Wiji dan istrinya untuk mengobatkan anak kedua dari 2 bersaudara ini, tidak sebanding dengan ekonomi keluarganya. Pasalnya sehari-hari sebagai buruh tani dan kerja sambilan mencari bunga kamboja tidak cukup untuk membiayai pengobatan anaknya. “Kalau ada orang yang suruh bekerja ya bekerja. Kalau tidak ada saya mencari bunga kamboja dimakam untuk saya jual,” tuturnya.

Setiap harinya belum tentu ada orang yang membutuhkan tenaga Januri untuk bekerja. Sedangkan dari hasil mencari bunga kamboja setiap 3 hari mendapatkan 1 Kg yang laku dijual seharga Rp. 40 ribu. “Gimana mau berobat mas, untuk dimakan saja tidak ada. Saya ya berdoa saja semoga dikasih kesembuhan oleh Allah SWT,” katanya.

menjemur bunga kamboja
REJEKI : Wiji sedang menjemur bunga kamboja hasil buruanya

Dengan segala keterbatasan ini, Setyowati setiap harinya diberi makan bubur bayi atau pisang. Karena kondisinya hingga saat ini tidak bisa mengunyah. Setiap harinya menghabiskan bubur 1 bungkus, seharga Rp. 9 ribu. “Saya berharap ada kepedulian dan perhatian dari pemerintah anak saya bisa sembuh,” pungkas Januri.

Diketahui, tahun ini keluarga Januri mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Tuban uang senilai Rp. 1.800.000 untuk satu tahun. Dan bantuan bedah rumah atau rumah tinggal layak huni (RTLH)yang dibangun oleh TNI. (lis)