TUBAN
seputartuban.com – Karmadi alias Kabebbuloh (39), warga Desa Sukoharjo RT. 09, RW. 02, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban tersangka kasus pembunuh istri sirinya. Mengungkapkan bahwa dirinya terpengaruh ilmu yang dimilikinya hingga tega melakukan pembunuhan

Kepada seputartuban.com, Senin (28/10/2013) Karmadi tega membunuh Kuminah (38), warga RT. 11, RW. 02, Dusun Blambang, Desa Sukoharjo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban. Yang tidak lain adalah istri sirinya karena terpengaruh ilmu yang dikuasainya.
Diceritakan, awalnya sejak tahun 2000 dirinya menguasai sebuah ilmu. Dia merasa bisa menjadi lebih kuat dan berani. Sehingga siapapun yang membuatnya marah merasa harus dibunuhnya. Suatu saat, dirinya merasa dihina korban dengan dikatakan jarang memberikan nafkah.
Selain itu didesak mertuanya, agar segera menikahi korban secara resmi. Kondisi ini membuatnya marah karena menganggap terpojok dan dihina. Sehingga dalam benaknya terdorong untuk membunuh korban dan ayahnya itu.
Hingga saat kejadian, tepatnya Sabu (17/08/2013) Karmadi rela membunuh istrinya. Setelah dibunuh dengan dijerat tali tampar, jasadnya dibuang di hutan petak 24 RPH Sekaran turut Desa sekaran, Kecamatan Jatirogo. “Saya dulu punya ilmu untuk jaga diri. Kalau saya tidak suka itu saya bunuh saja, ” ujarnya.
Terkait pelariannya ke sebuah Pondok Pesantren di Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kota Kediri tidak ada hubungannya dengan ilmunya yang dikuasainya itu. Dirinya mengaku ilmu itu diperolehnya dari seorang guru di Kawasan Gunung Lawu. Namun dirinya tidak menjelaskan ilmu apa yang dimilikinya itu. “Pokoknya ada saja mas. Sekarang saya mau taubat,” ungkapnya.
Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Wahyu Hidayat saat dikonfirmasi, Selasa (29/10/2013) mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami kasus pembunuhan ini. “Kurang tahu kalau punya ilmu atau semisalnya. Yang jelas orangnya itu sudah terbukti membunuh istri sirinya,” ungkapnya.
Suatu ketika, tersangka juga sempat akan membunuh keponakan dari korban. Agar pembunuhan yang dilakukan tidak terbongkar. Karena keponakan tersangka pernah bertanya, apakah korban benar-benar sudah dibunuh?. “Mungkin khawatir rahasianya terbongkar. Keponakannya istrinya itu pernah akan dibunuh juga. Di daerah pantai Kecamatan Bancar, namun digagalkan warga,” lanjutnya. (han)