Tanggul Bengawan Solo Soko Rawan Longsor

SOKO

RAWAN LONGSOR: Pada beberapa ruas Desa Simo sudah menunjukkan titik longsor di sepanjang bibir Bengawan Solo.
RAWAN LONGSOR: Pada beberapa ruas Desa Simo sudah menunjukkan titik longsor di sepanjang bibir Bengawan Solo.

seputartuban.com–Ratusan warga yang tinggal di sepajang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di Kecamatan Soko mulai cemas, menyusul munculnya beberapa titik tanggul yang mulai longsor.

Padahal hujan yang turun di kawasan bertetangga dengan Kabupaten Bojonegoro tersebut, intensitasnya masih sangat kecil alias gerimis kecil. Meski begitu, situasi ini sudah mampu mempengaruhi permukaan air Bengawan Solo yang terus meningkat.

Beberapa warga yang rumahnya hanya berjarak beberapa puluh meter dari bibir Bengawan Solo mulai risau. Sebab, jika sewaktu-waktu hujan dengan intensitas tinggi bukan tidak mungkin titik longsor yang sudah muncul di beberapa titik akan bertambah lebar.

Mardiyah, warga Dusun Krajan Desa Simo Kecamatan Soko, mengaku sangat resah akibat naiknya debit air Bengawan Solo, Sebab, kindisi tersebut ini akan membuat longsor di belakang rumahnya semakin melebar

“Letak rumah kami hanya tinggal beberapa meter dari bengawan,” kata dia saat ditemui di rumahnya, Senin (17/11/2014) pagi.

Menurut dia, kerawanan itu muncul akibat aktivitas warga Desa Kalirejo Kecamatan Bojonegoro yang melakukan penambangan pasir dengan menggunakan mesin diesel. Dampak dari penambangan tersebut pelan tapi pasti membuat wilayah Desa Simo yang berada di sisi selatan rawan longsor.

“Belum lagi nanti ketika musim banjir, bisa-bisa rumah kami hanyut terbawa longsor” tandas dia.

Merasa warganya dirugikan akibat aktifitas warga desa lain, Kepala Desa Simo Ahmad Hadi, mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke Pemkab Tuban untuk segera melakukan tindakan.

“Kami sudah mewadulkan keluhan dari masyarakat ke anggota dewan beberapa bulan kemarin ketika ada pertemuan di Pemkab Tuban,” terang Hadi.

Hanya saja, imbuh dia,  namun pihak pemkab merasa kebingungan karena wilayah teritorialnya bukan di wilayah tanggung jawab Kabupaten Tuban.

“Namun demikian pemerintah daerah akan mengupayakan untuk melakukan koordinasi dengan Pemkab Bojonegoro,” tegas Hadi.

Menurut dia, saat ini kondisi desanya sudah cukup mengkhawatirkan. Pada beberapa ruas sudah menunjukkan titik longsor di sepanjang bibir Bengawan Solo.

“Bila tidak sesegera mungkin dilakukan penindakan akan membawa dampak buruk bagi masyarakat yang berdomisili di sepanjang bantaran Bengawan Solo,” katanya.  ARIF AHMAD AKBAR

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses