Penulis : Hanafi
TUBAN
seputartuban.com – SSP (17), seorang Siswi SMK di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, yang melakukan aborsi terhadap kandunganya terancam terancam dikeluarkan dari sekolahnya.
Hal ini disampaiakan oleh Kepala Sekolah SSP, Sucipto, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Rabu (12/12/2012). mengatakan bahwa dirinya sudah koordinasi dengan bagian kesiswaan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban. Dan baru akan koordinasi dengan orang tua SSP jika yang bersangkutan selesai menjalani perawatan medis di RSUD Dr. R. Koesma Tuban.
Aturan sekolah menyatakan apabila ada anak didik yang melakukan pelanggaran seperti menghamili atau hamil mendapat poin 100. Maksudnya telah melakukan pelanggaran berat dengan ancaman akan dikeluarkan dari sekolah dan dikembalikan pada keluarga.
“Saya sudah melapor ke dinas bagian kesiswaan. Secara prosentase siswi ini akan dikembalikan pada keluarga. Karena melanggar aturan terbesar dengan poin 100,” ujar kepala sekolah yang baru menjabat 4 bulan itu.
Terpisah, Kepala Disdikpora Kabupaten Tuban, Sutrisno, mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah terkait masa depan SSP disekolahnya. Namun setiap warga negara berhak mendapat pembelajaran disekolah. Sehingga Sutrisno, siswi ini tetap bisa melanjutkan sekolah lagi. Dengan catatan Kepala Sekolah yang bersangkutan bisa menerimanya.
Karena menurut aturannya, semua sangsi akan dilakukan oleh pihak sekolah dan sudah diatur oleh sekolah. “Apabila melakukan tindak pidana akan dikembalikan pihak sekolah. Kalau menjustifikasi harus memperhatikan haknya. Karena siswi hamil saja boleh ujian. Untuk hukum saya serahkan kepolisian saja. Kalau bisa saya harap tetep bisa sekolah,” ungkapnya.
Foto : Kekasih SSP saat akan menjalani rekontruksi aborsi dirumah neneknya
jadikan ini sebagai pelajaran yang sangat berharga,sekolah juga harus ikut bertanggung jawab atas moral siswanya.setidaknya dengan materi agama yang benar dan dipraktekkan,bukan hanya teori belaka.sekarang jamannya sekolah dah berjilbab namun itu bukan jaminan karena tu hanya sebagai seragam sekolah,bila di luar sekolah kenyataanya banyak yang msih suka ngumbar aurat.