Siswa Pecinta Alam Ikuti Pelatihan Relawan Siaga Banjir

PALANG

LATIHAN SAR : Siswa dilatih menunggu bantuan datang dengan posisi di air
LATIHAN SAR : Siswa dilatih menunggu bantuan datang dengan posisi di air

seputartuban.com – 38 siswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Siswa Pecinta Alam (Fospat) menjalani latihan relawan siaga banjir. Di Sungai Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Minggu (31/03/2013).

Siswa ini berasal dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Tuban. Dalam pelatihan tersebut, siswa diajarkan berbagai teknik penyelamatan. Diantaranya Water Resciew, Evakuasi korban serta menunggu kiriman bantuan di air.

Selain itu juga dilatih penggunaan alat keselamatan dan materi lapangan lainya. Seperti prahu karet, pelampung, hingga cara penggunaan alat kesehatan.

EVAKUASI : Siswa dilatih proses penyelamatan korban banjir
EVAKUASI : Siswa dilatih proses penyelamatan korban banjir

Fitria Wulansari, salah satu peserta asal SMA N 3 Tuban, mengatakan pelatihan sangat membantu dalam penanganan korban bencana banjir. Secara mental, dilatih untuk mampu menjaga diri sendiri. Dan keberanian untuk mengevakuasi korban serta sikap peduli dengan sesama.

Menurut, siswa asal Kecamatan Rengel itu, dirinya sangat bangga bisa ikut andil dalam pelatihan ini. Alasannya, mampu menumbuhkan rasa sosial dan kerja tim. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari akan terbiasa untuk membantu orang lain.

” Saya sangat berharap, pelatihan bisa dilanjutkan hingga jenjang yang lebih serius. Karena dengan ini, kemandirian serta tanggung jawab sangat diperlukan. Orang tua mendukung sekali, ” katanya.

LATIHAN SAR : Siswa dilatih menunggu bantuan datang dengan posisi di air
LATIHAN SAR : Siswa dilatih menunggu bantuan datang dengan posisi di air

Pelatih Posko Relawan Siaga Banjir, M. Said saat dikonmfirmasi dilokasi pelatihan mengatakan pelatihan dilakukan dengan peralatan seadanya. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat siswa untuk belajar. Disoal, perlatan yang kurang memadai, pihaknya sudah berusaha meminjam diberbagai instansi terkait. Namun hasilnya tidak maksimal. Hanya berupa 1 buah prahu karet dari perusahaan.

“Kita masih terkendala peralatan pelatihan. Saya berharap pelatihan ini bisaa didukung dengan fasilitas yang memadai. Banyak instansi dan lembaga yang sudah kami ajukan pinjam peralatan beralasan tidak ada, padahal juga ada barangnya, ” ujarnya. (han)

Print Friendly, PDF & Email